Kamis, Mei 2, 2024
Google search engine
BerandaAcehWakil Wali Kota Sabang dan Bea Cukai Bahas Peningkatan Pendapatan Daerah

Wakil Wali Kota Sabang dan Bea Cukai Bahas Peningkatan Pendapatan Daerah

Sabang (Waspada Aceh) – Wakil Wali Kota Sabang Drs H Suradji Junus menghadiri focus group discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Bea Cukai Kota Sabang dalam rangka membahas upaya-upaya dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Sabang.

Kepala Kanwil DJBC Aceh Safuadi sebagai pembicara yang turut dihadiri oleh Pimpinan OPD terkait bertempat di ruang rapat Kantor Bea Cukai Kota Sabang. Kamis (9/1).

Wakil Wali Kota Sabang mengatakan bahwa Pemerintah Kota Sabang sangat serius dalam pengembangan potensi industri dalam meningkatkan PAD di Kota Sabang.

“Saat ini Pemerintah Kota Sabang sedang fokus untuk mengembangkan dua sektor industri, yaitu industri pariwisata dan industri perikanan,” kata Drs. H. Suradji Junus.

Lebih lanjut dikatakan Wakil Wali Kota bahwa pada tahun 2019, Tugu Kilometer Nol Sabang dinobatkan sebagai Juara 1 Destinasi Unik Terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2019 dan juga hasil kelautan dan perikanan di Kota Sabang yang sangat melimpah.

Sedangkan Kepala Kanwil DJBC Aceh Safriadi memaparkan guna mendongkrak tumbuhnya perekonomian yang diiringi munculnya industri-industri baru diwilayah Aceh khususnya wilayah Sabang, diharapkan dapat menciptakan peluang-peluang produk yang memiliki nilai jual tinggi untuk bisa bersaing di pasar global.

“Sudah saatnya Aceh, khususnya Kota Sabang harus maju, produktif dan mandiri dengan mengeksplorasi produk-produk yang bersifat unik dan memiliki ciri khas yang tidak ada di daerah lain,” terangnya.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, memiliki fungsi salah satunya sebagai industrial assistance yang memiliki peran sangat besar dalam mendorong dan memfasilitasi pertumbuhan dan pengembangan industri-industri, dan perlunya dukungan serta sinergi dari Pemerintah Kota Sabang dalam merumuskan kebijakan-kebijakan daerah yang produktif.

“Dalam perubahan era global hanya ada tiga komoditi ekspor yang bisa dikembangkan di Indonesia, yaitu Jasa dan Teknologi Informasi, Makanan dan Kelautan.

Aceh telah memiliki potensi komoditi tersebut, dan sangat diperlukan adanya pihak yang dapat fokus mengurusi tentang produk produk tersebut termasuk mencari pembeli di beberapa negara asing, agar dijadikan sebagai komoditi ekspor” jelasnya.

FGD ini diharapkan dapat menemukan satu persepsi dan langkah sinergi Pemerintah dalam hal ini Bea Cukai dan Pemerintah Kota Sabang dalam mendorong terciptanya industri dan produk produk yang bisa bersaing di pasar Internasional, sehingga akan berdampak pada peningkatan perekonomian Kota Sabang termasuk melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD). (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER