Kamis, Mei 2, 2024
Google search engine
BerandaAcehVaksinasi COVID-19 di Aceh Lancar Tanpa Reaksi KIPI Serius

Vaksinasi COVID-19 di Aceh Lancar Tanpa Reaksi KIPI Serius

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Vaksinasi Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 berjalan lancar tanpa Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) serius di Aceh.

Kementerian Kesehatan mengklasifikasikan KIPI serius apabila kejadian medik akibat vaksin menimbulkan kematian, kebutuhan rawat inap, gejala sisanya menetap, dan mengancam jiwa, kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani kepada awak media di Banda Aceh, Jumat (12/3/2021).

Pria yang akrab disapa SAG itu melaporkan secara rutin perkembangan penaganan pandemi COVID-19 di Aceh. “Sejauh ini belum ada KIPI serius dengan gejala sisa yang menetap,” katanya.

Dia menjelaskan, kasus KIPI yang pernah diberitakan dirujuk ke rumah sakit untuk rawat inap, tak lama kemudian semuanya sehat kembali. Belum ada KIPI serius yang meninggalkan gejala sisa. Kasus kematian akibat vaksinasi sama sekali tidak terjadi, tegas SAG.

Reaksi KIPI yang acap dialami usai vaksinasi COVID-19 merupakan gajala ringan seperti imunisasi lainnya dan sudah diperkirakan sebelumnya. Seperti reaksi lokal, reaksi sistemik, dan reaksi lainnya. Reaksi lokal berupa rasa nyeri, kemerahan, dan bengkak di tempat bekas suntikan.

Reaksi sistemik seperti demam, rasa nyeri (sendi dan otot) terasa lemas, atau sakit kepala.

Reaksi lain berupa alergi atau pingsan. Semua reaksi KIPI paska vaksinasi COVID-19 tersebut telah dipersiapkan prosedur penanganannya dengan aman, seperti observasi usai vaksinasi selama 30 menit. Bila ada KIPI langsung ditangani di tempat, urai SAG.

Sebagaimana diberitakan, vaksinasi COVID-19 dimulai di RSUZA Banda Aceh, pada 15 Januari 2021. Orang pertama penerima vaksin Sinovac saat itu Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, yang diikuti Sekda Aceh, Forkopimda, unsur DPR Aceh, organisasi profesi, dan pejabat kesehatan lainnya. Disusul tenaga kesehatan (Nakes) Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, hingga kemudian menjalar ke seluruh Aceh.

SAG melaporkan, hingga tanggal 10 Maret 2021, Nakes yang sudah divaksinasi dosis I sudah mencapai 52.024 orang, atau 92,1 persen dari jumlah sasaran 56.472 orang. Setiap orang harus diberikan dua dosis vaksin Sinovac supaya optimal memberi perlindungan terhadap serangan virus corona. Dosis II diberikan setelah 14 hari dosis I diterima.

Nakes yang sudah menuntaskan vaksinasinya dengan dosis II sudah mencapai 42.738 orang, atau sekitar 75,7 persen. Sejauh ini tidak ada laporan kejadian KIPI serius. Hal ini membuktikan vaksin yang dipakai aman dan akan dapat memberikan tingkat kekebalan yang tinggi terhadap serangan virus corona.

“Kita tunjukkan fakta vaksinasi COVID-19 di Aceh terbukti aman supaya masyarakat tidak lagi tertipu dengan informasi palsu (hoax) di seputar vaksin itu,” tutur SAG. (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER