Suka Makmue (Waspada Aceh) – Terkait langkanya pupuk bersubsidi di Kabupaten Nagan Raya, masih menjadi tanda tanya bagi petani sawah dan petani sawit, setelah pupuk jenis urea SP 36 serta ZA sulit didapatkan saat ini.
Kesulitan masyarakat mendapatkan pupuk bersubsidi di daerah itu, disebabkan belum adanya penandatanganan kontrak antara distributor dengan penyalur pupuk di Kabupaten Nagan Raya, jelas Kadistannak (Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan), Tarmizi, Rabu (19/1/2022).
Selain persoalan tersebut, jumlah kebutuhan pupuk bersubsidi dari yang diajukan ke Pemerintah Aceh, hanya disediakan 16,3 persen dari kebutuhan. Padahal kata Tarmizi, kebutuhan pupuk untuk petani di Kabupaten Nagan Raya mencapai 96.646.151 ton.
Namun kebutuhan sebanyak itu dipangkas menjadi 15.720 ton atau sekitar 16,3 persen yang tersedia pada tahun anggaran 2022, ujar Tarmizi.
Dengan kapasitas pupuk tersebut sulit untuk melakukan pemerataan sesuai dengan kebutuhan petani. Karena telah dipangkas dari jumlah kebutuhan yang diajukan oleh pihaknya, ujar Tarmizi.
Meskipun pupuk bersubsidi itu tidak sesuai dengan jumlah yang diajukan, jDistannak Nagan Raya akan menyalurkan kepada petani secara merata, sesuai dengan luas lahan dan kebutuhan petani tersebut, jelasnya.
Selain itu Tarmizi menambahkan, langkanya pupuk bersubsidi di daerah itu bukan karena adanya permainan para agen, namun disebabkan belum tuntasnya MoU antara distributor dengan pihak penyalur. Namun pada akhir Januari ini, pupuk bersubsidi akan disalurkan kepada petani yang menerima manfaat dengan harga yang telah ditentukan, tegasnya.
Adapun pupuk bersubsidi yang dialokasikan kepada petani di Kabupaten Nagan Raya antara lain, urea 4.100 ton, SP-36 1.550 ton, ZA 6.770 ton, NPK 2.350 ton serta pupuk organik sebanyak 950 ton. Total semuanya 15.720 ton, pungkasnya. (Zul Nagan)
