“Pada 2005, Ratu Beatrix menganugerahi bintang jasa Orde van Oranje-Nassau kepada Andy Tielman, vokalis The Tielman Brothers selaku pelopor genre Indo-Rock dan berjasa dalam mengembangkan musik di Belanda”
Penulis: Teuku Cut Mahmud Aziz, S.Fil.,M.A
Pasar Malam Indonesia merupakan acara kebudayaan Indies tahunan dan terbesar di dunia. Banyak orang Indonesia maupun orang Indo dari seluruh penjuru dunia terutama yang menetap di Eropa dan Amerika seperti dari California Selatan yang datang khusus untuk mengunjungi perayaan ini.
Perayaan pasar malam diselenggarakan di dalam sebuah tenda ukuran besar berwarna putih, yang didirikan di Alun-alun Malieveld, Den Haag. Sebelum masuk ke arena pasar, pengunjung terlebih dahulu membeli tiket.
Penulis benar-benar terkesima, begitu banyak pengunjung yang antri untuk dapat masuk ke arena pasar. Banyak yang berwajah Indo. Menariknya, setelah berada di dalam tenda langsung terlihat nuansa Indonesia dan keindonesiaan. Dari wajah orang-orangnya, makanan yang disajikan, pakaian yang dikenakan, komoditas hingga suvenir yang dijual, semuanya khas Indonesia.
Artikel Terkait: The Tielman Brothers…(Bagian Pertama)
Banyak paviliun yang mewakili sejumlah provinsi di Indonesia yang mempromosikan dan menjual produk atau komoditas unggulannya. Salah satu kegiatan di perayaan tersebut adalah pertunjukkan musik Indo-Rock. Walaupun para personel rata-rata telah berusia lanjut, sekitar 60-an tahun, namun penampilan mereka di atas panggung masih terlihat lincah dan mengesankan.
Mereka adalah generasi kedua dari Grup Band Indo-Rock. Para penonton terhanyut dalam alunan genre indo-rock dan ada yang ikut bergoyang. Di antara penonton, di bagan depan duduk para tamu undangan seperti para pejabat Pemerintahan Kerajaan Belanda, kalangan diplomatik, dan para tamu penting lainnya.
Berada di Belanda mengakrabkan penulis dengan cerita di seputar Grup Band Indo-Rock. Tapi yang menjadi tanda-tanya mengapa justru di negeri asalnya, Indonesia, grup band ini tidak begitu dikenal?
Kita mungkin masih ingat politik di era 60-an di mana Bung Karno mengharamkan segala sesuatu yang berbau Barat, termasuk musik rock ‘n rollnya The Beatles. Soekarno menganggap bahwa musik barat merusak nasionalisme dan berbau imperialisme. Tentu masih segar dalam ingatan kita, ketika grup musik legenda Indonesia, Koes Bersaudara diciduk aparat dan dipenjara gara-gara menyanyikan lagu The Beatles, “I Saw Her Standing There.”
Pada 2005 Ratu Beatrix menganugerahi bintang jasa Orde van Oranje-Nassau kepada Andy Tielman, vokalis The Tielman Brothers selaku pelopor genre Indo-Rock dan berjasa dalam mengembangkan musik di Belanda. Lagu “Rock Little Baby of Mine” diakui sebagai lagu rock ‘n roll pertama di Negeri Belanda.
Setahun sebelum penganugerahan bintang jasa, dengan diiringi lantunan lagu “Rayuan Pulau Kelapa” dan “Olesi Sayange,” ia bersama Dinand Woesthoff dan Rene Van Barneveld menggalang bantuan dana bagi korban tsunami di Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004. Selain itu, ia sering diundang tampil di acara-acara resmi kenegaraan atau kerajaan (Kunci.or.id, 2009 dan Tirto.id, 2017).
Personel The Tielman Brothers terdiri dari Andy (lahir di Makassar tahun 1936), Reggy (lahir di Surabaya tahun 1933), Ponthon (lahir di Jember tahun 1934), dan Loulou (lahir di Surabaya tahun 1938), serta sang saudari yang bernama Jane. Mereka menetap di Surabaya karena ayahnya bertugas sebagai Kapten KNIL di sana.
Pada tahun 1945 mereka mendirikan Grup Band The Timor Rhythm Brothers. Di tahun 1957 mereka pindah ke Belanda, mengganti nama grup band menjadi The Tielman Brothers, dan akhirnya menjadi legenda di sana (Kunci.or.id, 2009). Setelah The Tielman Brothers, beriringan muncul sejumlah Grup Band Indo-Rock lainnya yang diperkirakan sekitar 50-an grup band.
Andy Tielman terkenal dengan kehebatan dan kelincahannya memetik gitar, menggunakan gigi dan kaki dan juga dari arah belakang kepala atau badan. Ditambah dengan jingkrak-jingkrak dengan atraksi yang unik dan ekstrem di atas panggung yang membuat penontoh histeris (dapat ditonton di youtube).
Ada sejumlah pendapat yang mengatakan The Tielman Brothers menginspirasi The Beatles. Ada juga yang mengatakan bahwa itu hoax. Namun, menurut penulis perlu ada kajian sejarah permusikan perihal ini. Yang tidak dapat dipungkiri dari fakta yang disuguhkan secara diakronis dan empiris bahwasanya The Tielman Brothers lebih awal muncul dan terkenal dibandingkan The Beatles. The Beatles memulai debutnya sebagai band café di Liverpool dan Hamburg di tahun 1960 dan mulai terkenal setelah merilis album yang berjudul “Single Love Me Do” tahun 1962 (Musikpopuler.com, 2014).
Sedangkan The Tielman Brothers telah terkenal di Belanda dan Jerman sebelum tahun 1962. Mereka sering tampil di acara televisi dan radio. Ada foto yang memperlihatkan Paul McCartney dan John Lennon hadir pada sebuah pertunjukan The Tielman Brothers (Ensiklo.com dalam Scdc.binus.ic.id, 2017).
Dalam kunjungan ke Nijmegen, untuk bertemu Rob Cassuto, Saudara kandungnya Albert Cassuto, saya bercerita telah menyaksikan perayaan Pasar Malam Indonesia dan melihat langsung pertunjukkan grup band Indo-Rock.
Rob mengisahkan, di tahun 60-an banyak orang Belanda menyukai genre musik Indo-Rock. Dia masih ingat ketika para personelnya yang masih muda, ganteng-ganteng, dan masih jaya-jayanya, digandrungi begitu banyak remaja putri Belanda yang cantik-cantik, sehingga banyak laki-laki Belanda yang cemburu dan marah kepada mereka.
“Bagaimana tidak, semua yang cantik-cantik diambil mereka, sehingga laki-laki Belanda tidak mendapat yang cantik (bercerita sambil tertawa). Harus diakui, mereka adalah legenda bagi kami,” lanjutnya.
Penulis mengangkat kembali cerita ini sebagai bentuk untuk menghargai jasa anak bangsa yang lahir dan besar di Indonesia, walaupun telah berpindah warga negara tapi mereka telah menjadi pelopor genre Indo-Rock di Eropa bahkan dunia.
Sebagaimana ungkapan Pramoedya Ananta Toer bahwa arsip atau sesuatu yang tertulis akan membantu kita memperbaiki ingatan untuk mengangkat kembali memori yang nyaris terlupakan. The Tielman Brothers juga menjadi legenda bagi kita. (Bagan Kedua/Terakhir)
- Dosen Prodi HI FISIP Universitas Almuslim
- E-Mail: [email protected]