Washington – Setelah sebelumnya pihak militer AS (Amerika Serikat) mengklaim bahwa tidak ada korban dalam serangan rudal Iran ke pangkalan militer mereka di Irak, kini terungkap, ternyata terjangan rudal tersebut telah melukai 11 tentara AS.
“Beberapa personel dirawat karena gejala gegar otak akibat ledakan dan masih dalam penilaian. Tidak ada anggota militer AS yang tewas dalam serangan Iran 8 Januari di pangkalan udara al-Assad,” kata juru bicara US Central Command, Kapten Bill Urban, melalui sebuah pernyataannya pada Kamis (16/1/2020).
Rudal Iran sebelumnya dilaporkan telah menghantam pangkalan militer di Irak, tempat pasukan Amerika Serikat menyiapkan operasi militer. Rudal itu melukai 11 tentara AS, demikian laporan-laporan media internasional.
Pada saat serangan terjadi, sebagian besar dari 1.500 tentara AS yang berada di pangkalan tersebut, telah masuk ke dalam bunker bawah tanah. Mereka mendapat peringatan dari atasannya melalui bunyi sirine, sebelum serangan Iran itu terjadi.
Presiden AS Donald Trump juga mengatakan tidak ada orang Amerika yang terluka dalam serangan tersebut. Namun, Urban mengatakan ada anggota terluka dan mereka diangkut perlahan setelah serangan.
“Pada saat ini, delapan orang telah diangkut ke Landstuhl, dan tiga lainnya ke Camp Arifjan,” katanya.
Dikutip dari AFP, serangan di dua basis militer itu diluncurkan Iran sebagai balasan atas serangan drone AS yang telah menewaskan seorang Jenderal Iran, Qasem Soleimani, pada 3 Januari 2020. (**)
