Banda Aceh (Waspada Aceh) – Stan Kota Banda Aceh yang diberi nama Peunajoh Indatu tampil di acara Aceh Culinary Festival 2022 memiliki spot foto yang estetik dan kekinian.
Aceh Culinary Festival (ACF) 2022 yang baru dibuka Rabu sore (5/8/2022) oleh Sekda Aceh, Taqwallah menghadirkan banyak stan kuliner nusantara, seperti dari Palembang, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Betawi dan beberapa provinsi lainnya.
Selain itu ada 23 stan kabupaten/kota di Aceh yang ikut memamerkan produk unggulannya masing-masing, salah satu stan Kota Banda Aceh.
Berdasarkan pantauan Waspadaaceh.com, sejak awal dibuka stan Banda Aceh, pengunjung terus-terusan berdatangan dengan tujuan mencicipi kuliner maupun sekadar berswafoto pada spot yang telah disediakan.
Pengunjung yang berasal dari Banda Aceh, Tania, menyebutkan stan yang paling menarik dari kegiatan Aceh Culinary Festival 2022 ini adalah stan Banda Aceh. Karena stan kota Banda Aceh menawarkan spot foto yang estetik dan Instagramable. Menurutnya, dengan adanya spot foto ini, dapat menambah daya tarik pengunjung untuk mencicipi beragam kuliner yang ada.
“Setelah mengelilingi dan melihat berbagai stan kuliner, stan kota Banda Aceh memiliki keunikan tersendiri dari stan lainnya,” sebutnya.
Dia juga menilai, kuliner yang ditawarkan di stan kota Banda Aceh cukup komplit. Stan yang diberi nama Dhapu Peunajoh Indatu itu menawarkan berbagai menu, di antaranya, mie Aceh, kue limpeng, kue apam, jus nipah, kuah beulangong dan ayam tangkap.
Dari semua kuliner yang ada, yang paling membuatnya terkesan adalah jus nipah. Selain jarang tersedia di hari-hari biasa, juga harga jus ini terjangkau.
“Dengan harga enam ribu rupiah sangat rekomendasi untuk dicoba. Yuk masyarakat yang ada di Banda Aceh dan sekitarnya mari kunjungi Aceh Culinary Festival 2022 ini,” ajaknya.
Salah seorang pengelola stan, Zainura, menyebutkan antusias masyarakat berkunjung ke stan Banda Aceh sangat tinggi. “Meski di hari pertama, Alhamdulillah banyak pengunjung yang sudah mencicipi kuliner, dan yang paling best seller adalah siereuboh dan jus nipah,” tutupnya. (Kia Rukiah)
