Kairo, Mesir – Seorang wanita pembuat roti ditangkap di Mesir, baru-baru ini, setelah dia memproduksi kue dengan bentuk ‘tidak senonoh’ yang diberi lapisan gula. Kue itu berbentuk alat kelamin dan pakaian dalam.
Makanan penutup yang memicu pro kontra itu dibagikan oleh sekelompok wanita di sebuah pesta ulang tahun, yang digambarkan sebagai “serangan terhadap sistem nilai, dan pelecehan terhadap masyarakat” oleh otoritas Islam tertinggi di Mesir, Dar al Ifta.
Tapi kemudian, tindakan keras itu menuai kritik dari beberapa orang Mesir yang mengatakan tindakan itu “menghilangkan” ruang untuk kebebasan pribadi di negara itu.
Mengutip laporan dailymail.co.uk, Minggu (24/01/2021), pembuat roti yang namanya dirahasiakan tersebut ditangkap, kemudian dibebaskan setelah membayar jaminan kira-kira setara Rp4,5 Juta. Sementara pihak berwenang juga telah mengidentifikasi tiga orang lainnya yang terlibat dalam pesta di klub olahraga kelas atas di Kairo tersebut.
Menurut surat kabar Mesir, al-Watan, pihak berwenang juga telah mengunjungi markas Klub Olahraga Gezira tempat pesta di mana pelanggaran itu terjadi. Setelah foto pesta provokatif sampai ke pihak berwenang, setidaknya empat orang diidentifikasi dan wanita yang memanggang kue ditangkap.
Negad El Borai, seorang pengacara hak asasi manusia di Mesir, mengatakan para wanita yang terlibat telah ditangguhkan keanggotaannya oleh klub olahraga tersebut. Dia membela para tamu yang terlibat dalam pesta itu sebagai ‘wanita tua yang ingin menghentikan rutinitas hidup’. (**)
