Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah, mengajak para ulama, teungku dan abu para pimpinan dayah agar bahu membahu bersama umara, dalam mengendalikan penyebaran virus COVID-19.
Sekda menyebutkan, sudah dua tahun masyarakat Aceh dan masyarakat dunia hidup berdampingan dengan COVID-19. Berbagai kegiatan harus dilaksanakan terbatas, termasuk kegiatan keagamaan dan belajar di dayah. Semua itu terjadi akibat penyebaran COVID-19 yang sangat cepat dan berbahaya.
“Virus ini menyerang tanpa perantara, melainkan langsung dari orang ke orang. Ganasnya virus ini membuat paru-paru penderita rusak,” jelasnya.
Oleh sebab itu, ucap dia, secara ilmu pengetahuan sekarang, virus COVID-19 hanya bisa dikendalikan dengan vaksin, di samping langkah lain dengan tetap mematuhi 3 M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan rutin mencuci tangan.
“Apabila orang sudah divaksin lebih 90 persen di sebuah kawasan, insya Allah semua aktivitas kita akan kembali normal seperti semula,” ujar Sekda menyampaikan penjelasan kepada para ulama saat menghadiri Sidang Paripurna ke V MPU, di Aula kantor tersebut, Rabu (29/09/2021
Kata Sekda, walaupun mereka yang sudah divaksin tetap berisiko tertular, namun tingkat keparahan tentu berbeda. Sekda mengingatkan, vaksin bukanlah obat, melainkan berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
“Orang yang sudah vaksin umumnya jika terpapar tidak parah. Mereka yang belum divaksin dan terpapar COVID-19, efeknya bisa sangat berbahaya. Sebagai penyakit yang menyerang paru-paru, COVID-19 bisa membuat mereka yang terpapar meninggal dunia,” sebutnya.
Sekda menyadari, tidak mudah meyakinkan semua masyarakat untuk mau vaksin. Namun demikian, kata dia, masyarakat bukan menolak melainkan belum memahami manfaat dari vaksinasi COVID-19.
Jadi hal ini, ucap dia, menjadi tugas bersama meyakinkan mereka, bahwa saat ini vaksinasi adalah salah satu jalan kembali hidup normal.
Hadir dalam kegiatan itu, seluruh anggota MPU se Aceh, Kepala Sekretariat MPU, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Kepala Biro Isra Setda Aceh dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh. (Kia Rukiah)
