SINGKIL (Waspada Aceh)-Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Singkil sejak hampir dua bulan ini masih bertahan di harga berkisar Rp.700-Rp.800.
Efek anjlok harga TBS kelapa sawit yang merupakan komoditi andalan di Aceh Singkil ini, memicu melemahnya perekonomian masyarakat.
Petani sawit di Kec. Gunung Meriah Kab. Aceh Singkil, Amli Barus, mengatakan, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di wilayah itu semakin merosot hingga Rp.780. Sepekan lalu harga masih bertahan berkisar Rp.800-Rp.850 per kilogram.
“Sejak 28 Juli sampai ini harga sawit semakin turun, menjadi Rp.780 perkilogram,” keluh Amli saat dikonfirmasi Waspada, Senin (30/7).
Dijelaskannya, saat ini dengan harga TBS tersebut, para petani mengeluh terhadap cost yang harus dikeluarkan hanya untuk cukup biaya pemanen, perawatan dan pemupukan alakadarnya.
Sebab katanya, ongkos pemanen dan biaya perawatan tanaman tidak ikut turun, meski harga TBS anjlok. Apalagi harga pupuk tetap mahal dan tidak dapat jatah subsidi. “Kalau harga segitu, hasilnya cuma untuk ongkos panen dan perawatan,” ucap Amli.
Terpisah, Khairi juga mengeluhkan harga TBS di Kec. Kutabaharu terus merosot. Harga kelapa sawit Rp.650-Rp.850. “kalau harga biasa di Ram atau agen pengepul lokal daerah kami, kami jual Rp.850 per kilogram, kalau petani sawit minjam ke toke harganya jadi Rp.650 Per kilogram,” cetusnya.
Pantauan Waspadaaceh.com dari Data Aplikasi (Asida) Pemkab Aceh Singkil, Senin (30/7/2018) harga TBS di pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) masih bertahan berkisar harga Rp.1.000. Harga TBS di PT Perkebunan Lembah Bhakti (PLB) Rp.1.035 dan PT Nafasindo Rp.1.270.
Sementara di PT Ensem Lestari Rp.1.150 dan PT Rundeng Putra Persada Rp.1.070.
(Aref Singkil)
