Kamis, Mei 2, 2024
Google search engine
BerandaAcehSakit Menahun, Eks Kombatan Pidie Jaya Butuh Biaya untuk Berobat

Sakit Menahun, Eks Kombatan Pidie Jaya Butuh Biaya untuk Berobat

Pidie Jaya (Waspada Aceh) – Kamarullah, 46, mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, yang dulu pernah berjuang di masa konflik Aceh, kini menderita sakit kronis yang sudah menahun.

Hari ini relawan dari KP3J, MRI-ACT, PMI dan sejumlah wartawan dari berbagai media di Pidie Jaya menyambangi rumah Kamarullah di Gampong Reuseb Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya, Minggu (3/5/2020).

Para relawan dan wartawan merasa sedih dan iba ketika melihat kondisi Kamarullah yang terbaring lemas di tempat tidur tanpa daya, bahkan untuk makan dan minumpun harus disuapi ibu kandungnya.

Kamarullah terlihat kurus kering akibat penyakit kronis yang di deritanya. Dia divonis dokter mengindap penyakit Fibrosarcoma. Fibrosarcoma adalah salah satu jenis tumor ganas (kanker) yang berasal dari sel di dalam jaringan lunak (otot, lemak, tendon/sambungan otot dengan tulang, saraf, pembuluh darah, persendian) dan tulang.

Akibat kanker tulang yang sudah menahun, Kamarullah mengalami lumpuh total, dan satu kaki kanannya sudah diamputasi. Maka lengkap sudah penderitaan sang mantan kombatan di Pidie Jaya ini.

Menurut pengakuan Kamarullah, dia dahulu pernah mengalami kontak senjata dengan pasukan TNI di kawasan Paya Pie Trienggadeng. Akibat dari kontak tembak tersebut 1 orang temannya tewas, dan dia sendiri juga mengalami luka tembak di bagian bahu dan tangan.

“Satu jari tangan saya terputus,” kata dia terbata-bata dan berlinang air mata, saat mengengang kisah perjuangan masa lalunya di zaman konflik.

Kamarullah dahulu dikenal cukup gagah dan berani di kalangan tentara GAM, karena kepiawaiannya memegang senjata, membuat dia sangat disegani kawan dan di perhitungkan lawan.

Hari ini Kamarullah terbaring tak berdaya, untuk makan dan minum saja butuh bantuan orang lain. Dia hanya bisa berbicara walau suaranya sedikit terbata-bata tetapi semangatnya masih tetap tinggi. Ini terlihat saat dia bercerita kepada awak media tentang perjuangan di masa lalunya.

Kamarullah harus berjuang sendiri melawan penyakit kronis yang deritanya. Dia hanya ditemani seorang ibu yang sudah tua dan sakit-sakitan.

“Untuk biaya berobat saja susah, sudah 4 bulan lebih dirawat di rumah, kondisinya sesak dan setiap hari dia menghabiskan 1 tabung oksigen untuk pernapasan. Untuk beli oksigen saja sudah tidak punya biaya lagi,” kata Nurdin Gadeng, abang kandung Kamarullah.

“Alhamdulillah, hari ini adik saya disambangi para relawan dan wartawan. Berkat bantuan dan dukungan dari para relawan dan wartawan adik saya sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSUD) Pidie Jaya,” ujarnya. (Ts)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER