Banda Aceh (Waspada Aceh) – Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menggelar Workshop Penguatan Perempuan Juru Kampanye Kemenangan Ganjar-Mahfud di tujuh titik di Aceh, yaitu Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Barat, Aceh Tamiang, Sabang, dan Bireun.
Kegiatan tersebut telah berlangsung di 4 titik Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara dan Aceh Barat pada 14 hingga 18 Januari 2024, 3 titik selanjutnya Aceh Tamiang, Sabang, dan Bireuen dengan melibatkan relawan perempuan yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Ruby Kholifah, Direktur pemberdayaan perempuan, Deputi Inklusi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar – Mahfud bersama dengan koordinator pemenangan wilayah, menjelaskan bahwa tujuan workshop tersebut adalah untuk menerangkan program kerja Ganjar-Mahfud dan menjadikan relawan sebagai juru kampanye yang efektif dengan cara mengajak keluarga dan teman untuk memilih Ganjar-Mahfud.
“Kami ingin memberdayakan perempuan sebagai agen perubahan yang dapat menyampaikan visi dan misi Ganjar-Mahfud kepada masyarakat, khususnya di Aceh, jumlah peserta yg terlibat di periode Januari ini mencapai 989 peserta, Sehingga Total di 7 titik mencapai 1600 an peserta,” kata Ruby dalam keterangan tertulis, Selasa (23/1/2024).
Ruby mengatakan, sebelumnya dalam kunjungannya ke Aceh, ia merasakan bahwa keberadaan PDIP dan Ganjar-Mahfud masih kurang mendapat dukungan dari masyarakat Aceh. Ia hanya melihat sedikit spanduk dan bendera partai pendukung Ganjar-Mahfud di sepanjang jalan dari Bandara Aceh menuju Banda Aceh.
Bahas 21 Program Unggulan
Dalam workshop tersebut, para relawan perempuan membahas berbagai hal terkait dengan Pemilu 2024, seperti kekhawatiran, harapan, strategi kampanye, dan kampanye ramah anak. Mereka juga memahami 21 program unggulan Ganjar-Mahfud yang disingkat GAMA.
“Program-program GAMA sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat Aceh, khususnya perempuan dan anak. Misalnya, program kesejahteraan nelayan dan petani, program pendidikan dengan 1 sarjana di 1 keluarga miskin, program sekolah digaji dan lulus dapat kerja, program peluang kerja 17 juta, program perempuan maju, program KTP Sakti, dan program guru ngaji digaji,” papar Ruby.
Ruby menambahkan, program-program tersebut mendapat respon positif dari para relawan dan masyarakat Aceh. Ia mencontohkan, saat berkunjung ke Lhokseumawe, ia mendengar seorang ibu yang antusias dengan program sekolah gratis dan pengentasan kemiskinan.
“Orang tua sangat keberatan pihak sekolah banyak memungut biaya di luar SPP. Program pengentasan kemiskinan dengan mendukung 1 anak menjadi sarjana di keluarga miskin juga dianggap akan memutus mata rantai kemiskinan. Pengalaman Pak Ganjar, sangat relate dengan pengalaman yang lain, dimana ketika sebuah keluarga ada yang sekolah sampai sarjana, maka akan mengangkat harkat dan martabat keluarga,” tutur Ruby.
Mendorong Deklarasi Terbuka
Selain itu, para relawan juga menyepakati beberapa hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan suara Ganjar-Mahfud di Aceh. Pertama, mendorong banyak pemilih untuk mendaftar sebagai pengawas Pemilu agar bisa melakukan pengawasan pada proses pemilu.
Kedua, perlunya koordinasi semua organ pendukung kemenangan Ganjar-Mahfud, mulai dari relawan GAMA, TPD, dan partai pendukung. Menurut tuturan para relawan, mereka bekerja sendiri dengan amunisi yang tipis.
Ruby berharap, workshop penguatan perempuan juru kampanye ini dapat memberikan dampak positif bagi kemenangan Ganjar-Mahfud di Aceh. Ia mengapresiasi semangat dan dedikasi para relawan perempuan yang telah bekerja keras untuk mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
“Dukungan untuk Ganjar-Mahfud semakin menguat di Aceh, terutama dari PDI, partai yang sudah lama berdiri. Hal ini diharapkan dapat memotivasi pembaca berita untuk mendukung pasangan tersebut,” jelasnya.(*)
