Banda Aceh (Waspada Aceh) – Harga emas murni di Banda Aceh mengalami kenaikan signifikan, per mayam mencapai Rp3,9 juta satu mayam atau setara dengan 3,33 gram.
Daffa, pemilik Toko Emas Ichlas yang terletak di Jalan Chik Pante Kulu Pasar Aceh, Banda Aceh, mengungkapkan bahwa harga tersebut belum termasuk ongkos pembuatan. Jika sudah dengan ongkos pembuatan berkisar Rp4 juta.
“Apabila ditambah biaya pembuatan, harga bisa mencapai empat juta, tergantung dari model yang dipilih,” kata Daffa kepada waspadaaceh.com, Selasa (16/4/2024).
Ia juga menambahkan bahwa kenaikan ini telah terjadi sejak satu bulan terakhir. Kenaikan harga sebesar Rp400 ribu per mayam. Faktor global dan permintaan pasar yang tinggi menjadi penyebab utama kenaikan harga emas.
“Sebelumnya, harga per mayam masih berada di angka 3.540.000,” kata Daffa.
Walaupun terjadi lonjakan harga, emas perhiasan tetap menjadi pilihan investasi yang diminati masyarakat.
Daffa menyatakan bahwa daya beli emas masih tinggi, mencapai 80 persen, khususnya menjelang hari lebaran permintaan meningkat.
Mirna, salah satu pembeli emas, mengungkapkan bahwa ia memilih untuk menabung dalam bentuk emas yang kini harganya terus merangkak naik. Dengan memiliki emas seberat 2 mayam, Mirna merasa lebih aman karena emas tidak hanya berfungsi sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai bentuk investasi yang stabil.
“Di saat nilai uang mungkin mengalami penurunan, emas tetap stabil bahkan cenderung naik,” ujar Mirna.
Baginya, emas merupakan aset yang dapat diandalkan dan diwariskan ke generasi yang akan datang. (*)
