Kamis, April 25, 2024
Google search engine
BerandaAcehProses Transisi BSI, Nasabah Diminta Hati-hati Penipuan  

Proses Transisi BSI, Nasabah Diminta Hati-hati Penipuan  

Banda Aceh (Waspada Aceh) – CEO Regional Bank Syariah Indonesia (BSI)  Aceh Nana Hendriana, mengingatkan masyarakat dalam proses transisi BSI, apabila ada orang-orang yang mengatasnamakan BSI mengirim pesan meminta nomor KTP, PIN ATM dan lainnya.

“Maka hal itu tidak perlu ditanggapi oleh nasabah dan diharapkan untuk selalu berhati-hati,” katanya.

“Jangan sembarangan menjawab pesan melalui SMS atau WhatsApp dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab mengatasnamakan BSI dengan meminta PIN ATM dan lainnya, karena itu kode rahasia yang tidak boleh diberikan kepada siapa pun,” lanjut Nana dalam jumpa pers di Banda Seefood Banda Aceh, Kamis (8/4/2021).

Pesan itu disampaikan Nana sehubungan dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional I Aceh yang akan melakukan roll-out (penyatuan sistem) layanan mulai Juni 2021.

Hadir juga dalam acara itu Retail Financing Business Deputy BSI Aceh, Saiful Musadir, Funding and Transaction Business Deputy BSI Aceh, Fitriana, Project Manager Roll Out CBS, Saimun, dan HCBP Tim Leader, Nasruddin MZ.

Menruut Nana, tujuan orang-orang yang tidak bertanggungjawab, itu adalah untuk melakukan penipuan. “Ini sudah banyak terjadi di Indonesia memanfaatkan masa masa transisi dan ini saya minta tolong media agar supaya tidak ada satupun nasabah di Aceh ini yang dirugikan,” pungkasnya.

Kecuali itu, sebut Nana, roll-out tersebut mencakup migrasi rekening nasabah ex legacy BNI Syariah dan BRI Syariah menjadi core banking system BSI, yang sama dengan sistemnya Mandiri Syariah.

“Akan dipacking by sistem. Tapi masyarakat perlu hadir untuk mengganti buku, kemudian mengganti kartu ATM,” ujarnya.

“Setelah Juni tidak ada lagi gangguan yang dialami masyarakat. Saya mendukung penuh proses roll-out ini, tidak kurang 1,8 juta nasabah yang harus dimigrasi di Aceh,” imbuhnya.

Terkait dengan proses transisi ini, Nana menyampaikan, pihak BSI nanti akan secara resmi menyampaikan kepada nasabah untuk segera memindahkan buku tabungan dan lainnya.

“Hal itu akan kita sampaikan melalui surat kabar, baliho, dan media lainnya,” ujarnya.

Dalam pertemuan itu, CEO Regional BSI Aceh, Nana Hendriana, juga menyampaikan bahwa pihaknya memiliki media sosial (medsos) resmi milik BSI, yaitu Twitter dan Facebook yang menampilkan berbagai informasi.

Masyarakat, kata dia, juga bisa menyampaikan berbagai pertanyaan ataupun keluhan melalui media sosial resmi milik BSI tersebut. “Kalau ada pertanyaan atau keluhan, silakan disampaikan di situ. Insya Allah BSI Kantor Pusat ada tim yang selalu memantau setiap pesan yang masuk,” sebutnya.

Di samping itu, Nana mengatakan, di Provinsi Aceh ada tiga area manager BSI. Yaitu di Banda Aceh, Lhokseumawe dan Meulaboh dan di bawahnya ada 217 cabang eks tiga bank yang dimergerkan, yaitu BNI Syariah, BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri, yang siap untuk melayani masyarakat Aceh.

Jadi masyarakat jangan khawatir operasioanl dan pelayanan masyarakat tetap berjalan. Pelayanan dan operasional itu vital yang harus dijaga. Dan proses penyatuan ssitem ini tentunya tidak lepas dari hubungan dengan teman-teman media.  pungkasnya.

” Alhamdulillah dengan BSI ini di Aceh kita punya kantor wilayah sendiri yaitu Kantor Regional I Aceh. Kita sejajar dengan 10 regional office lainnya dari Medan, Makassar sampai ke Papua,” jelasnya.

Nana juga mengatakan, secara aset dari tiga bank merger ini memiliki Rp240 triliun dan dari segi modal Rp 21 triliun.

“Di posisi nasional kita berada di peringkat 7.  In Sya Allah sering disampaikan direktur kami, kita bercita-cita nanti untuk menjadi urutan ke 10 dalam lima tahun ke depan di dunia, sehingga sejajar dengan bank-bank syariah lainnya. (T Mansursyah)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER