Jumat, April 19, 2024
Google search engine
BerandaKabar TaniProf Rita Hayati: Sumber Daya Lokal dan Penanganan Pasca Panen Komponen Penting...

Prof Rita Hayati: Sumber Daya Lokal dan Penanganan Pasca Panen Komponen Penting dalam Ketahanan Pangan

“Perlu pendampingan secara menyeluruh sampai proses pasca panennya atau menjadi suatu produk melalui diversifikasi produk olahan beras”

— Prof Rita Hayati, Guru Besar USK —

Membangun ketahanan pangan di Aceh membutuhkan penguatan berbasis pada peningkatan sumber daya lokal. Dengan demikian kebutuhan pangan bagi masyarakat, khususnya rumah tangga, bisa dipenuhi tanpa ketergantungan pada produk impor.

Pakar Pertanian dari Universitas Syiah Kuala (USK) Prof Rita Hayati mengatakan, karena berbasis pada sumber daya lokal maka juga menekankan pada partisipasi masyarakat lokal.

“Tujuan akhirnya adalah kecukupan konsumsi pangan bergizi dan aman di tingkat individu sehingga terbentuk populasi dengan status kesehatan dan gizi yang baik. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan menunjang kesejahterakaan masyarakat,” kata Prof Rita Hayati kepada Waspadaaceh.com, Kamis (20/10/2022).

Menuju ketahanan pangan di Aceh, kata dia, maka diperlukan peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia terutama bagi para petani serta penyuluh. Memfasilitasi petani ke akses lembaga keuangan serta meningkatkan petani dalam penggunaan teknologi di bidang pertanian.

Kendala yang Dihadapi Petani di Aceh

Prof Rita menjelaskan beberapa hasil kajian Fakultas Pertanian USK terkait kesulitan dan kendala yang dihadapi petani di Aceh. Misalnya dalam pengembangan beberapa varietas lokal di Aceh, hal ini masih menjadi kendala karena hingga kini para petani masih menggunakan varietas unggul.

“Sulitnya pengembangan ini disebabkan karena belum mengenal atau mengetahui varietas lokal yang ada di Aceh,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, faktor dana (modal) menjadi pembatas bagi petani untuk memperluas usahanya.

Kemudian sebagian para petani masih sangat sulit menerima teknologi baru yang diperkenalkan oleh para peneliti, sehingga aplikasi teknologi masih belum diterapkan pada sistem pertanian mereka. Dia juga mendorong para petani agar bisa aktif menggunakan media sosial untuk memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat luas.

Dorong Petani Tingkatkan Produktivitas 

Prof Rita mengatakan dalam meningkatkan produksi lokal terutuma pada tanaman padi, dibutuhkan demonstration plot (Demplot), yaitu aktivitas penyuluhan pertanian di suatu wilayah dengan cara memperkenalkan dan memperagakan teknik-teknik pertanian terutama uji coba terhadap beras varietas lokal Aceh.

Kemudian perlunya pelatihan langsung disertai dengan studi banding ke tempat petani yang telah berhasil. Penting juga penting mengetahui secara detail keunggulan dari beras varietas lokal Aceh dari segi kandungan nutrisinya.

Perlu pendampingan secara menyeluruh sampai proses pasca panennya atau menjadi suatu produk melalui diversifikasi produk olahan beras. Misalnya tepung beras yang dihasilkan dari beras varietas lokal Aceh. Oleh karena itu perlu adanya kedai atau outlet untuk proses pemasarannya serta memprmosikan melalui media sosial.

Dia juga mendorong pemerintah agar setiap tahunnya ada penilaian terhadap keberhasilan yang telah dilakukan petani. “Apabila ada petani yang berhasil diberikan hadiah dengan melakukan studi banding dan bantuan modal untuk usahanya agar bisa berkembang,” jelasnya.

Penanganan Pasca Panen 

Prof Rita Hayati yang dikukuhkan menjadi Guru Besar bidang Teknologi Pasca Panen Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK), Kamis (18/8/2022), dalam orasi ilmiahnya menyampaikan judul Aplikasi Teknologi Pasca Panen untuk Penentuan Kualitas Produk Pertanian.

Dia menjelaskan tentang penanganan pasca panen di negara berkembang belum mendapat perhatian serius. Seperti mengurangi kehilangan dan kerusakan sebelum, sewaktu dan sesudah panen/pasca panen.

Kata Prof Rita, secara kualitatif hasil pertanian setelah dipanen mengalami kerusakan yang diperkirakan mencapai sekitar 20-40 persen. Kerusakan tersebut pada umumnya disebabkan karena tidak tepatnya waktu panen yang dilakukan sehingga hasil panen sudah terlalu matang dan kerusakan yang disebabkan oleh perlakuan mekanis, fisis, biologis yang sesungguhnya dapat ditekan apabila petani menguasai ilmu teknologi pasca panen.

Dalam orasi ilmiahnya itu Prof Rita membahas aplikasi teknologi pasca panen dengan model Isotermis Sorpsi Air (ISA) dan Near Infrared Spectroscopy (NIRS). ISA sangat penting untuk merancang proses pengeringan, terutama dalam penentuan titik akhir pengeringan serta dalam menentukan stabilitas bahan pangan selama penyimpanan.

Sedangkan NIR dapat digunakan dalam menjamin kualitas dari bahan baku maupun produk jadi dengan persiapan sampel yang mudah. Analisis menggunakan inframerah dekat juga memiliki beberapa keunggulan lain, diantaranya non destruktif, akurat, waktu analisis cepat, serta tidak membutuhkan bahan kimia. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER