Kamis, Mei 2, 2024
Google search engine
BerandaPerahu Pegawai BKN Aceh Diterjang Badai, 1 Tewas 6 Lainnya Selamat

Perahu Pegawai BKN Aceh Diterjang Badai, 1 Tewas 6 Lainnya Selamat

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Langkah, rezeki, pertemuan dan maut, sudah menjadi ketentuan Allah SWT. Itu pula yang dialami, M Prayogi Pramono, 43, pegawai BKN (Badan Kepegawaian Negara) Kanreg XIII Banda Aceh.

Maut menjemputnya, ketika angin badai menghempaskan perahu yang ditumpanginya bersama enam rekannya se kantor untuk memancing. Perahu itu kemudian terbalik dan para penumpangnya berhamburan terlempar ke laut, mereka berusaha menyelamatkan diri. Insiden tersebut terjadi di perairan Ujung Pancu, Aceh Besar, Sabtu (22/02/2020).

Korban bersama enam rekan sekantor bermaksud memancing bersama di sekitar lokasi wisata di laut Ujung Pancu. Kegiatan ini dilaporkan sebagai bentuk acara perpisahan, karena korban rencananya akan pindah tugas ke Pemprov Sumatera Selatan.

Namun Proyogi justru menjadi korban tewas dalam kecelakaan itu. Sementara enam rekan lainnya selamat. Tapi ada tiga orang yang mengalami luka luka dan hingga Minggu (23/02/2020), masih menjalani perawatan intensif di UGD RS Meuraxa, Banda Aceh.

Kepala Basarnas Aceh, Budiono, yang dihubungi Waspadaaceh.com, Minggu (23/2/2020), membenarkan peristiwa tersebut. Tim SAR, kata dia, berhasil mengevakuasi lima teman korban dan satu juru mudi ke daratan hingga subuh tadi, dengan kondisi selamat.

Kepala Basarnas Aceh, Budiono (kanan) bersama Makmur Ibrahim (kiri), mantan Kakanreg BKN XIII Banda Aceh. (Foto/Ist)

“Namun ada satu korban dalam kondisi fisik lemas dan dilarikan ke IGD RS Meuraxa, Banda Aceh, untuk perawatan intensif. Namanya, Muhiddinn RO, 44 tahun,” kata Budiono.

Sebelumnya, Kapten Kapal SAR KN Kresna, Supriadi di Banda Aceh, kepada media menjelaskan kronologis terbaliknya perahu motor tersebut.

“Kejadiannya Sabtu sekira pukul 15.30 WIB. Tujuh penumpang perahu motor merupakan pegawai Badan Kepegawaian Negara (BKN). Kondisi perairan saat saat itu dalam cuaca buruk, gelombangnya tinggi,” kata Supriadi.

Tujuh pegawai BKN yang menjadi korban setelah perahu motor mereka terbalik, adalah Aries, 42, Dwi Saputro, 44, Agus Salim, 51, Hendra, 35, Muhidin, 44, M Prayogi dan Herwan, 44. Sedangkan juru mudi perahu motor tersebut dipanggil dengan sebutan Mas No.

Supriadi menyebutkan, pegawai BKN tersebut awalnya berwisata ke Lhok Mata Ie, yang berada di kawasan Ujung Pancu, Kecamatan Peukan Bada, Aceh, besar.

Mereka berangkat dari dermaga di kawasan Ulee Lheue menggunakan perahu motor pada pukul 08.30 WIB. Setelah berwisata di kawasan pemancingan di ujung barat Pulau Sumatera itu, mereka kembali.

Beberapa saat setelah meninggalkan Pantai Lhok Mata Ie, ombak setinggi empat meter menghempas perahu motor yang mereka tumpangi.

Sebagian mereka terseret gelombang kembali ke pantai. Sebagian lagi dibawa arus ke area karang di perairan yang dikenal dengan sebutan arus kecil. Arus laut di kawasan itu yang dikenal cukup berbahaya.

“Seorang penumpang diselamatkan nelayan. Seorang lagi pingsan di Pantai Lhok Mata Ie. Tim SAR sudah bergerak mengevakuasi mereka, baik lewat darat maupun jalur laut,” demikian Supriadi

Dari Palembang, Kepala Kantor Regional VII BKN Palembang, Agus Sutiadi, menerangkan bahwa korban, M Prayogi, akan menjabat sebagai pelaksana pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Selatan bulan ini, per
Februari 2020.

“Benar bahwa Prayogi Pramono akan pindah tugas dari BKN Banda Aceh ke Provinsi Sumsel. Dia datang lagi ke sana (Aceh) untuk perpisahan dengan teman-temannya karena akan pindah tugas ke Provinsi Sumsel,” ujarnya. (B01)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER