Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ombudsman RI Perwakilan Aceh menyarankan kepada pihak Bank Syariah Indonesia (BSI) agar memperbaiki sistem layanannya serta dapat menggratiskan biaya transaksi kepada para nasabahnya di Aceh.
Hal ini disampaikan Kepala Ombudsman RI Aceh, Taqwaddin Husin, saat kunjungan Kepala Regional I BSI Wilayah Aceh Wisnu Sunandar beserta jajarannya, ke kantor Ombudsman RI Aceh di Banda Aceh, Kamis (5/8/2021).
“Berdasarkan laporan dan pengaduan yang disampaikan ke kami, kami sudah inventarisir belasan masalah terkait berlakunya Qanun LKS dan peran BSI,” kata Taqwaddin, dalam siaran pers yang diterima Waspadaaceh.com, Jumat (6/8/2021).
Taqwaddin mengatakan salah satu yang menjadi perhatian Ombudsman selaku lembaga negara pengawas pelayanan publik yakni keluhan terhadap buruknya pelayanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang hampir terjadi di seluruh wilayah Aceh.
Sementara itu dia juga menyarankan, terkait pengambilan beasiswa PIP oleh murid-murid di Aceh yang harus ke Medan serta kredit usaha pelaku bisnis, Ombudsman meminta agar BSI meniadakan biaya transfer bagi pemilik rekening BSI Aceh.
“Saya sarankan kepada Kakanwil BSI agar meniadakan biaya transfer bagi pemegang rekening BSI Aceh. Karena sangat banyak masyarakat dan pengusaha Aceh yang transaksi jual beli menggunakan BSI dan secara online,” kata Taqwaddin.
Taqwaddin juga menyampaikan respon dari pihak BSI bahwa inventarisasi masalah layanan publik tesebut akan dipelajari secara rinci. Khususnya terkait biaya transfer untuk transaksi.
“Masalah bebas biaya saat transaksi ini merupakan ide yang sangat bagus. Kami akan mempertimbangkannya dan saya akan sampaikan hal ini pada pimpinan kami di Jakarta,” sebut Wisnu.
Wisnu juga menyampaikan akan menekan para vendor yang bekerja untuk mesin ATM, agar tidak ada ATM yang kosong, sehingga masyarakat terlayani dengan baik. (Cut Nauval Dafistri)
