Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dua hari sebelumnya Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Leupung telah mengeluarkan larangan bagi pengunjung berenang atau berfoto di area wisata bawah Tebing Pulot, Aceh Besar.
Larangan ini disampaikan Forkopimcam Leupung, mengingat belakangan ini banyak masyarakat yang mendatangi wisata Pantai Tebing Pulot. Pengunjung yang datang ke tempat ini rata-rata membuat konten dengan ombak yang tinggi, yang awalnya termotivasi lewat postingan di tiktok.
Hal tersebut dianggap dapat membahayakan hingga dikeluarkan peringatan keras kepada pengunjung.
“Dilarang keras berenang atau berfoto di area bawah tebing ini. Jangan menentang maut demi sebuah konten,” bunyi tulisan yang tertera dalam spanduk tersebut tertanda Forkopimcam Leupung.
Meski sudah ada larangan keras, dalam pantauan Waspadaaceh.com, Minggu (2/7/2023) masih banyak pengunjung yang menghiraukan papan imbauan tersebut. Hal ini juga dibenarkan oleh penjaga pantai Pulot, Muhammaddin.
Ia menyebutkan, banyak pengunjung yang masih melanggar batasan-batasan yang tidak boleh untuk dilewati. Hal ini semata-mata ingin mendapatkan gambar yang estetika dan konten yang menarik.
“Banyak yang ikut-ikutan seperti yang terlihat di tiktok, hingga mereka lupa hal itu sangat membahayakan nyawa. Terutama pengunjung perempuan sangat susah untuk dikontrol,” sebutnya.
Memang, sejak dibukanya Pantai Pulot tersebut belum ada yang tenggelam maupun terseret arus, kendati demikian harus tetap diperingatkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Karena itu, dia mengimbau kepada pengunjung Pantai Pulot, untuk mematuhi arahan dari petugas maupun penjaga pantai agar tidak terlalu jauh ke dalam untuk bermain maupun sekadar berfoto.
“Jadi kami mengimbau kepada pengunjung Pantai Pulot jangan terlalu jauh main ke dalam, apalagi ini lagi musim barat, ombaknya sangat tinggi,” tutupnya. (*)
