Banda Aceh (Waspada Aceh) – Meski hujan deras mengguyur Kota Banda Aceh, sebanyak 160 peserta terdiri dari masyarakat, ASN, maupun remaja antusias mengikuti Gerakan dan Gebyar Bangga G20) digelar Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh.
Gerakan ini mengusung tema Keluarga Indonesia Bangga Menjadi Bagian G20 digelar di Kota Banda Aceh, Jumat. Kegiatan juga digelar serentak di 34 provinsi di Indonesia.
BACA:Â BKKBN: Atur Jarak Kelahiran Cegah Stunting
Kegiatan itu guna mendukung penuh kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di mana Indonesia menjadi Presiden dan tuan rumah acara yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, 15 dan 16 November 2022
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Drs Sahidal Kastri MPd usai mengikuti kegiatan berupa senam serentak itu mengatakan mengatakan, G20 merupakan sebuah platform multilateral strategis yang menghubungkan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia.
BACA:Â Bakri Siddiq: Program Intervensi Berhasil Tekan Angka Prevalensi Stunting di Banda Aceh
“G20 memiliki posisi yang strategis di dalam menentukan masa depan pertumbuhan ekonomi dunia. Dan ini juga berkaitan erat dengan semangat dan gencar pemerintah menurunkan stunting di tanah air dan Aceh khususnya,” katanya.
Sahidal menyebutkan pravelensi stunting di Aceh sebesar 33,2 persen. Angka ini harus ditekan agar turun 14 persen pada 2024. Bagaimana caranya? Tentu melibatkan semua elemen.
BACA:Â Percepat Penurunan Stunting, Pemerintah Libatkan Tokoh Agama
“Penurunan angka stunting bukan hanya tugas BKKBN saja, tetapi menjadi tugas kita bersama. Penanganan stunting untuk melahirkan generasi emas pada 2045,” kata Sahidal.
Apa yang ditakutkan dengan stunting? Ahli nutrisi Indonesia mengatakan, setiap bayi melewati proses tumbuh kembang. Bayi dengan berat badan kurang 10 kilogram, 50 hingga 60 persen energi yang didapat dari makanan, digunakan untuk perkembangan otak.
“Bisa kita bayangkan jika anak-anak Aceh stunting, bukan saja kesehatannya yang terganggu tetapi juga perkembangan otaknya. Aceh akan kehilangan generasi unggul. Anak-anak stunting ini akan menjadi beban bagi keluarganya,” ucap Sahidal.
BACA:Â Pj Bupati Ajak Lintas Sektor Bersama Entaskan Stunting di Abdya
Sekretaris BKKBN Aceh Husni Thamrin yang juga selaku Ketua Tim PPS Perwakilan BKKBN Aceh, menambahkan terkait perkembangan otak bahwa otak dan sinaps-sinapsnya berkembang pesat pada 1.000 hari pertama kehidupan atau hingga anak berusia dua tahun.
“Stunting bisa dicegah. Mari kita bangun kepedulian kita, agar kita memiliki generasi unggul atau generasi emas yang terbebas dari stunting,” ujar Husni Thamrin.
Terkait G20, ia berharap semuanya memanfaatkan momentum ini untuk terus gencar menyosialisasikan bahaya stunting, pendewasaan usia perkawinan, pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan, dan program lainnya di dalam percepatan penurunan stunting di Aceh.
“Jadikan momentum G20 ini sebagai spirit baru, semangat baru untuk pulih bareng dari ekonomi dan Aceh bisa terbebas dari stunting,” kata Husni Thamrin.