Rabu, Mei 1, 2024
Google search engine
BerandaAcehKaum Ibu Perlu Tau ini, 1.000 Hari Pertama Kehidupan yang Menentukan

Kaum Ibu Perlu Tau ini, 1.000 Hari Pertama Kehidupan yang Menentukan

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Stunting atau gagal tumbuh serta persoalan gizi buruk pada anak (wasting) mengancam sumber daya manusia. Seribu hari pertama kehidupan menjadi kunci utama untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.

Nutrition Officer UNICEF Perwakilan Aceh, dr. Natasya Phebe menyampaikan hal itu
dalam acara media gathering bertema “Peningkatan Kapasitas Jurnalis Aceh untuk Pencegahan Stunting,” di Paopia Garden, Banda Aceh, Sabtu (12/11/2022).

“Ini periode emas, hal yang perlu diperhatikan bagi sang ibu, seribu hari pertama kehidupan menjadi sangat penting. Ini adalah fase yang tidak akan terulang lagi, ” tutur Natasya.

Kegiatan yang digelar oleh Flower Aceh didukung UNICEF Perwakilan Aceh ini diikuti oleh beberapa jurnalis di Banda Aceh. Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Aceh, dr. Sulasmi.

Selama 1.000 hari pertama ini, kata Natasya, kehidupan paling berpengaruh, karena terkait kecepatan produksi pertumbuhan dan juga fungsional sel-sel otak anak.

Fase 1.000 hari pertama kehidupan, lanjut Natasya, dimulai dari awal kehamilan hingga 2 tahun setelah lahir. Hal ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik agar tumbuh kembang anak optimal.

Untuk mengatasi stunting, kata Natasya, harus dilakukan secara menyeluruh. Selain menjaga kondisi kesehatan dan asupan ibu hamil serta bayi, sanitasi dan akses air bersih juga perlu diperhatikan.

6 Perilaku Kunci Pencegahan Stunting

Natasya mengatakan, ada enam yang perlu diperhatikan untuk mencegah stunting pada anak. Pertama, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) selama kehamilan.

Yang kedua, sang ibu juga dianjurkan untuk mengikuti kelas ibu minimal 4 kali, tentang edukasi gizi dan konseling. Ketiga, ibu atau pengasuh perlu menerapkan praktik Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) mengikuti sesuai anjuran.

Keempat, dia juga menyarankan kepada ibu untuk rutin cek kesehatan ke posyandu. Kelima, pentingnya menerapka pola hidup bersih seperti pembudayaan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan yang terakhir pentingnya tersedia jamban sehat.

Natasya mengatakan, kampanye komunikasi perubahan perilaku dengan melibatkan para jurnalis sangat diperlukan.

Turut menjadi narasumber pada kegiatan ini yaitu Jurnalis Kompas, Ahmad Arif, yang hadir secara virtual. Ahmad Arif berbagi wawasan atau tips bagi jurnalis dalam peliputan isu kesehatan berbasis interseksionalitas. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER