Banda Aceh (Waspada Aceh) – Gempa dengan kekuatan 6,4 SR (skala richter) telah mengguncang bumi Lombok Nusa Tenggara Barat dan Bali, Minggu (29/7/2018), mengakibatkan sedikitnya 14 orang tewas dan lebih 160 orang menderita luka berat/ringan.
Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Minggu malam, sebagai dikutip BBC News Indonesia, lima dari 14 korban tewas adalah anak-anak.
Gempa yang cukup kuat tersebut juga menyebabkan lebih dari 1.000 rumah rusak. Juru Bicara BNPB ini menyebut hingga sekitar pukul 9.20 WITA, gempa susulan terjadi hingga 66 kali.
“Sepuluh orang meninggal di Lombok Timur, empat lainnya di Lombok Utara,” kata Sutopo dalam keterangan pada Minggu malam.
Di antara korban meninggal terdapat seorang warga negara Malaysia. Korban dilaporkan tengah berada di kamar kecil ketika bangunan tempat ia berada ambruk.
Gempa susulan terbesar tercatat berkekuatan 5,7 SR. Warga di berbagai daerah gempa dilaporkan berhamburan keluar rumah, termasuk para turis yang keluar dari hotel di kawasan pariwisata setempat.
“Sangat terasa karena berdekatan dengan Lombok Utara. Para turis berhamburan keluar dari hotel karena takut,” kata Iqbal kepada BBC News Indonesia.
Hingga laporan ini diturunkan, para petugas keselamatan (Tim SAR) terus melakukan upaya menyelamatan kepada para korban. Tenda-tenda dan dapur umum didirikan untuk menampung para korban yang rumah runtuh akibat gempa. (b.01)
