Kamis, Mei 2, 2024
Google search engine
BerandaLagi! Banjir Kepung 11 Kecamatan di Aceh Utara, Ribuan Warga Mengungsi

Lagi! Banjir Kepung 11 Kecamatan di Aceh Utara, Ribuan Warga Mengungsi

Aceh Utara (Waspada Aceh) – Hujan yang terjadi sepekan terakhir di Kabupaten Aceh Utara dan sekitarnya menyebabkan air sungai meluap dan beberapa tanggul sungai jebol, sehingga merendam 11 kecamatan, Rabu (21/12/2022). Ribuan warga terpaksa mengungsi akibat banjir tersebut.

Berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara dan yang dihimpun Waspadaaceh.com. sedkitnya 11 dari 27 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara, terendam banjir.

Tercatat Kecamatan Lhoksukon, Samudera, Cot Girek, Matangkuli, Syamtalira Aron, Syamtalira Bayu, Nibong, Banda Baroe, Nisam, Simpang Keuramat dan Tanah Pasir. Ketinggian air di pemukiman warga berkisar antara 50 cm hingga 100 cm.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara, Asnawi melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Mulyadi menyebutkan, banjir yang merendam sejumlah kecamatan itu disebabkan curah hujan dalam beberapa hari terakhir cukup tinggi.

“Banjir ini selain merendam rumah warga juga merendam fasilitas umum dan jalan penghubung antar kecamatan sehingga menyebabkan arus transportasi lumpuh. Seperti jalan lintas kecamatan Matangkuli- Tanah Luas, dan jalan lintas Cot Girek-Lhoksukon,” kata Mulyadi.

Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Aceh Utara Chairuddin menambahkan, untuk saat ini pihaknya masih terus melakukan pemantauan situasi di lapangan dan terus melakukan koordinasi dengan muspika dan perangkat gampong setempat.

“Kita telah meminta kepada Camat untuk dapat melapor secara kontinu perkembangan banjir termasuk pendataan jumlah desa yang berdampak banjir dan jumlah titik yang mengungsi, kami juga masih terus mengupdate informasi dan menunggu arahan pimpinan termasuk penyaluran logistic ke titik lokasi pengungsian,” kata Chairuddin.

Sekretaris Desa (Sekdes) Rayeuk Kuta Kecamatan Tanah Luas, Tgk Anwar menyebutkan, air sudah masuk ke pemukiman warga sejak Selasa (20/12/2022) sekitar 18.00 WIB, rata-rata ketinggian air mencapai 100 cm.

“Yang mengungsi saat ini sekitar 250 dari 300 kepala keluarga (KK) atau 900 jiwa. Mereka mengungsi ke meunasah dan tenda pengungsian, karena air permukiman mencapai 50 cm hingga 1 meter. Sementara di lokasi pengungsian sudah dibuka dapur umum,“ kata Tgk Anwar. (*).

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER