Sabtu, April 27, 2024
Google search engine
BerandaSuara DPRK Aceh BesarKritisi Keberadaan Game Online, IMM Dukung DPRA Aceh Besar

Kritisi Keberadaan Game Online, IMM Dukung DPRA Aceh Besar

Jantho (Waspada Aceh) – Terkait dengan keberadaan game online berbau judi yang kini marak di tengah masyarakat di Aceh, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Aceh Besar mendukung kritisi dari anggota DPRK yang menyebutkan bahwa keberadaan game online tersebut dapat merusak generasi muda.

Salah seirang pengurus Cabang IMM Aceh Besar, Ade Firman, mendesak pemerintah kabupaten (Pemkab) agar segera memberantas keberadaan game online Higgs Domino yang dapat merusak generasi muda Aceh, khususnya di Aceh Besar tersebut.

“Pelarangan harus dilakukan secara masif, apalagi game online tersebut terindikasi judi,” kata Ade Firman kepada media, Jumat (20/11/2020).

Ade Firman mengatakan Pemkab Aceh Besar, DPRK dan bersama MPU, sangat tepat membahas masalah game online tesebut. Apalagi sebelumnya MPU (Majelis Permusyawaratan Ulama) Aceh, telah mengeluarkan fatwa haram untuk game online berbau judi ini.

“Kami mendukung dan bila perlu kita turun ke lapangan, dan memberantas langsung,” kata Ade Firman.

Ade menambahkan, Aceh mempunyai kewenangan dalam menjalankan syariat Islam. UU Nomor 11 tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh (UU PA), telah memberi kewenangan kepada Aceh untuk menjalankan syariat Islam. Terkait game online Higgs Domino ini sudah termasuk dalam judi online dan penegakan hukumnya telah diatur dalam Qanun Jinayah.

Sebelumnya, anggota DPRK Aceh Besar, Hanifullah mengatakan, perjudian online atau judi game higgs domino itu semakin menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat Aceh Besar. Pengguna game online ini mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa,

Hanifullah mengatakan, pada rapat paripurna nota RAPBK 2021 di Gedung DPRK Aceh Besar, baru-baru ini, masalah game online Higgs Domino itu telah dia sampaikan kepada Wakil Bupati di hadapan pimpinan DPRK.

“Judi online lewat permainan game higgs domino sudah meresahkan dan mengancam generasi muda,” kata Hanifullah.

Dia juga secara pribadi telah menemui Wakil Bupati Aceh Besar, Tgk Husaini A Wahab, untuk menyampaikan tentang maraknya judi online tersebut. Hanifullah berharap bisa segera dicarikan solusi bersama Muspida plus dan stakeholder lainnya agar permainan game online itu bisa dihentikan atau diminimalisir. (ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER