Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Aceh, mengimbau kepada nelayan Aceh terutama di wilayah barat selatan dan utara timur untuk menunda aktivitas melaut sementara.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) KNTI Aceh, Azwar Anas, mengatakan imbauan tersebut disampaikan cuaca buruk yang diprakirakan akan berlangsung selama tiga hari ke depan di Aceh.
“Kewaspadaan bagi nelayan yang ingin melaut dalam beberapa hari ini, guna menghindari potensi risiko yang tidak diinginkan,” jelasnya kepada Waspadaaceh.com, Senin (31/7/2023).
Ia juga menambahkan di wilayah pesisir barat selatan Aceh juga beresiko tinggi karena langsung berhadapan dengan samudera hindia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah merilis perkiraan cuaca, dalam tiga hari ke depan sebagian besar wilayah Aceh berpotensi mengalami hujan ringan hingga lebat, disertai petir dan angin kencang. Wilayah-wilayah seperti Simeulue, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, dan beberapa daerah lainnya menjadi sorotan utama.
Kondisi cuaca ini juga mempengaruhi ketinggian gelombang air laut di wilayah Aceh.
BMKG juga meminta masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi gelombang tinggi mencapai 4 meter di beberapa perairan, seperti Perairan Utara Sabang, Perairan Barat Aceh, dan Samudra Hindia Barat Aceh.
Pada kondisi tersebut, masyarakat juga diminta untuk menjauh dari kawasan sungai, pantai, danau, serta waduk, mengingat kemungkinan tanah longsor dan pohon tumbang yang meningkat. (*)
