Senin, Mei 6, 2024
Google search engine
BerandaKBRI Beijing Salurkan Bantuan Uang untuk Mahasiswa Aceh di Wuhan

KBRI Beijing Salurkan Bantuan Uang untuk Mahasiswa Aceh di Wuhan

Medan — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing menyalurkan bantuan keuangan untuk kebutuhan WNI di Wuhan, China, yang sebagian besar merupakan mahasiswa asal Aceh. Bantuan itu diberikan, mengingat mahasiswa Aceh di sana masih terisolasi sehingga mereka perlu mencukupi kebutuhan makanannya.

“Dua hari lalu sudah. Jadi, melalui KBRI Beijing menyalurkan dana via transfer uang itu ke perwakilan kampus. Lalu dari kampus didistribusikan ke ketua ranting mahasiswa. Kemudian dibagikan ke masing-masing mahasiswa di sini,” kata mahasiswa S3 asal Aceh di Wuhan, Fadil, kepada waspadaaceh.com, Kamis (30/1/2020).

Fadil yang juga Relawan Darah Untuk Aceh ini mengatakan bantuan itu untuk membeli kebutuhan pokok selama terisolasi di Kota Wuhan. Kebutuhan pokok makanan itu untuk stok beberapa hari kedepan, mengingat semakin menipis dan mengalami kenaikan harga. Sebelumnya mereka juga sudah mendapat bantuan dana dari pemerintah Aceh.

Fadil dan puluhan mahasiswa lain di sana masih terisolasi di dalam kota. Tidak bisa keluar dari kota, karena berbagai akses transportasi berhenti.

Fadil juga menjelaskan sejak 27 Januari 2020 kedutaan besar negara yang ada di Wuhan sudah berembuk dengan pemerintah China mengenai akses evakuasi. Pemerintah China akan mencoba memfasilitasi segala kebutuhan pada saat proses evakuasi, namun masih belum diketahui kapan evakuasi bisa dilakukan.

“Karena sampai saat ini belum ada satu warga negara pun yang bisa keluar dari Wuhan. Akses transportasi di Wuhan pun masih belum dibuka hingga saat ini,” ujarnya.

Fadil menuturkan, dia dan teman-teman masih memiliki stok logistik untuk beberapa hari ke depan, namun beberapa stok bahan baku di toko tempat menjual sudah mulai habis, seperti minyak goreng, beras dan masker yang sangat dibutuhkan.

“Kalaupun masker ada di apotek, harganya bisa 5 kali lipat. Dengan keadaan seperti ini kami mahasiswa Indonesia semakin khawatir, mengingat korban terinfeksi virus semakin bertambah. Update terakhir sudah 5.000 orang terjangkit dan 100 lebih orang meninggal dunia,” jelasnya.

Dia pun berharap dia bersama teman-temannya, pemerintah Indonesia untuk bisa segera mengevakuasi mereka dari Wuhan. Semoga semua proses tahapan pendekatan dengan pemerintah China bisa lancar. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER