Kutacane (Waspada Aceh) – Setelah mendapat sorotan tajam dari berbagai komponen masyarakat di Kabupaten Aceh Tenggara, kini giliran anggota dewan angkat bicara dan mendesak agar polisi menghentikan praktek perjudian di bumi “Sepakat Segenep” itu.
Desakan penghentikan praktek perjudian yang telah menjadi buah bibir dan telah masuk pada tahap meresahkan tersebut, datang dari T.Dedy Faisal Selian dari Fraksi Sepakat Perubahan dan Hasanusi Sekedang dari Fraksi Golkar, ketika menyampaikan pemandangan umumnya, terkait Sidang Paripurna tentang Raqan APBK Perubahan Aceh Tenggara 2019 di gedung dewan setempat, Jum’at (16/8/2019).
Bukan rahasia umum lagi, kata Dedy Faisal, jika sejak beberapa bulan terakhir, praktek judi jackpot di Aceh Tenggara semakin marak dan menjadi bahan perbincangan hangat dan telah sampai pada tingkat meresahkan.
Selain bertentangan dengan Syari’at Islam yang telah diterapkan secara menyeluruh di Provinsi Aceh, praktek judi baik jackpot yang mesinnya didatangkan pengusaha dari Medan, judi tebak angka maupun permainan judi lainnya, merupakan pelanggaran Undang-undang dan termasuk pidana.
Karena itu, saran Faisal, seluruh komponen masyarakat harus bersatu padu memerangi judi jackpot dan bentuk perjudian lainnya dari Aceh Tenggara. Apalagi baru-baru ini, Wakil Bupati Agara, Bukhari, bersama Kepala OPD terkait lainnya, aktif turun ke lapangan menghentikan permainan judi jackpot yang seolah-olah seperti dibiarkan berlangsung.
“Jika Wakil Bupati dan OPD terkait saja sudah mau turun ke lapangan dan telah bersikap pro aktif, kenapa kita masih diam berpangku tangan. Seharusnya seluruh komponen masyarakat juga ikut mendukung gebrakan yang dilakukan Wabup,” tandas Dedy Faisal, politisi Partai Aceh tersebut.
Ungkapan yang sama disampaikan Hasanusi Sekedang anggota Fraksi Partai Golkar DPRK Agara. Dia menambahkan, selain judi jackpot dan bentuk judi lainnya, penanganan pemberantasan narkoba juga harus menjadi target, karena semakin hari peredaran narkoba semakin memprihatinkan di Aceh Tenggara. (Ali Amran)
