Pidie Jaya (Waspada Aceh) – Pembangunan jembatan penghubung antara Kec. Meureudu – Kec. Tringgadeng, Kabupaten Pidie Jaya, yang rusak akibat gempa Tahun 2016 lalu tidak selesai dikerjakan sesuai kontrak.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Waspadaaceh.com, Selasa (24/7/2018), jadwal pelaksanaan pengerjaan jembatan tersebut 210 Hari, terhitung sejak 29 September tahun 2017 lalu.
Pantauan Waspadaaceh.com, jembatan yang dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp10.995.440.000 baru selesai pengecoran abutment. Sedangkan sisa masa pelaksanaan pekerjaan lebih kurang satu bulan lagi.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Al Kausar, yang dikonfirmasi mengatakan, pembangunan jembatan tersebut sudah mencapai 41 persen, dan sekarang menunggu rangka baja yang dikirim dari Jakarta.
“Pengerjaan sudah rampung 41 persen, abutment juga sudah selesai dan sekarang menunggu rangka baja,” jelasnya
Lambatnya pelaksaan pengerjaan jembatan tersebut terkendala dengan beberapa masalah sejak dimulainya pembangunan. Kendala itu antara lain, pembebasan lahan, pembangunan jembatan darurat, serta masalah dengan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) setempat.
“Pertama melakukan pengerjaan terjadi beberapa kendala, seperti lahan, jembatan darurat yang rusak diterjang arus setelah selesai dikerjakan, dan juga kendala dengan PDAM. Kendala itu hampir memakan waktu dua bulan,” jelasnya.
Pelaksanaan jembatan tersebut , tambah dia, akan ada penambahan waktu pengerjaan sekitar dua bulan kedepan terhitung dari berakhirnya masa pelaksanaan.
“Akan ada penambahan waktu sekitar dua bulan lagi, diperkirakan bulan Oktober mendatang jembatan itu akan rampung dan bisa digunakan,” sebutnya.(cfg)
