Banda Aceh (Waspada Aceh) – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2021, penjual kue kering mulai marak di setiap pasar di Aceh.
Meski di tengah pandemi COVID-19, hal itu tidak menyurutkan semangat “pencari rupiah” musiman untuk membuka lapak kue kering di setiap pasar di Banda Aceh sekitarnya, untuk memenuhi kebutuhan menjelang lebaran.
Afdhal,23, penjual kue kering asal Pidie di sekitaran Pasar Aceh, Jalan KH Ahmad Dahlan, Banda Aceh, mengatakan, dia menjajakan dagangan tersebut saat memasuki 10 hari sebelum lebaran.
“Alhamdulillah, walaupun sepertinya tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumya, tapi kami tetap menjual kue kering seperti biasanya,” tuturnya saat ditemui Waspadaaceh.com, Jumat (6/5/2021).
Dari pantauan Waspadaaceh.com, Pasar Aceh dihiasi ragam kue kering yang tersusun rapi dalam kemasan yang menarik. Itu mereka lakukan untuk menarik para pembeli yang mondar mandir di pasar.
Beragam kue kering, seperti nastar, coklat cookies, potato steak, kue kuping gajah, kue sagu, kue bawang, kacang-kacangan dll. Begitu juga dengan kue kering tradisional Aceh banyak terlihat menghiasi rak para pedagang kue musiman tersebut.
Selain itu juga terdapat beberapa jenis kue kering tradisional Aceh antara lain, kue bada reuteuk, bhoi (seperti bolu telur), keukarah, dan berbagai jenis kue tradisional lainnya. Aneka kue kering tersebut dijual dengan harga Rp15.000 – Rp60.000/kemasan.
Ia menceritakan, kue kering yang beragam jenis tersebut merupakan kue yang dibuat oleh warga yang biasa membuat kue pesanan dan dititipkan ke lapak.
Kata Afdhal, selama pandemi COVID-19 pembeli kue kering mulai berkurang sehingga pendapatannya juga menurun. Afdhal mengakui bahwa tantangan terbesar berjualan kue pada Ramadhan kali ini adalah melemahnya perekonomian akibat COVID-19. (Cut Nauval Dafistri)
