Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sebanyak 23 orang tewas akibat erupsi Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (3/12/2023).
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari beberapa sumber, tercatat sebanyak 75 orang sedang mendaki puncak salah satu gunung paling aktif di Pulau Sumatera saat erupsi terjadi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 52 berhasil diselamatkan, sementara 23 orang lagi ditemukan tewas dalam peristiwa tersebut.
Rata-rata korban letusan Gunung Marapi ini berstatus mahasiswa. Ada pun, identitas korban yang meninggal dunia berdasarkan data Kantor SAR Kota Padang yaitu, Muhammad Adan, 21, Muhammad Teguh Amanda, 19, Nazahra Adzin Mufadhol, 22, Muhammad Alfikri, 19, Nurva Afitri, 27.
Kemudian, M. Wilki Syaputra, 20, Divo Suhandra, 26, Afranda Junaidi, 26, Wahlul Alde Putra, 19, Riski Rahmat Hidayat, 20, Reyhani Zahra Fadli, 18. Filhan Alfiqh Faizin, 18, Aditya Prasetyo, 20, Yasirli Amri, 20, Irfandi Putra, 21, Muhammad Iqbal, 23. Selanjutnya, Ilham Nanda Bintang, 21, Novita Intan Sari, 39, Lenggo Baren, 19, Zikri Habibi, 19, Liarni, 22, Frengki Chandra Kusuma, 23, dan Siska Alfina.
Sementara identitas korban selamat, Iqbal, Jeni, Toni Alifian, Al Fajri, Selastri Anggini, Nur Rizki, Muhammad Suyudi, Shadam Romeigo, Adipatiawarman, Muhammad Alif, Lingga Duta Andrefa, Muhammad Faith Ewaldo, Elika Maharani, Dewi Anggraini, Naomi Johana Simanjuntak, Sri Wahyuni, Banget Hasiholan Mare-Mare, Nolianus Hogejau, Lolita Veronica.
Selanjutnya, Habibba Rabbi, Diyah Surya Purnama Sari, Noor Annisa Alsyarrina Putrid Lubis, Didik Salahudin, Happy Nurafni, Irwan, Syaiful Anwar, Lili, Ahmad Albar, Edho Rustamsyah, Deswita, Kasih, Brima Danu, Ikhwanudin, Firnando Situmorang, Widya Azhamul Fadilah Zain, Rexy Wendesta, Irvanda Mulya, Bima Pratama Nasra.
Kemudian, Tita Cahyani, Zulfadil Alzukri, Michael Ahmad Zofthi, Hendra, Rofid Alhakim, Rahmat Agus, Chandra Sahiloho, Lidia Fatmasari, Zhafirah Zahrim Febrina, Aditya Sukirno Putra, Muhammad Fadli Muhammad Ridho Kurniawan, Muhammad Arbi Muharman
dan Ahmad Firman.
Dengan ditemukan 75 pendaki, maka proses pencarian korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, resmi dihentikan.
Pemberhentian proses evakuasi disampaikan Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto usai memimpin rapat koordinasi dengan TNI-Polri, Basarnas, BPDB, relawan, dan masyarakat, serta seluruh elemen yang tergabung dalam proses pencarian para korban.
Edi mengatakan, setelah ditemukan korban ke-75 pada Rabu pagi, petugas diinstruksikan menyisir sekitar kawah Gunung Marapi yang masih berpotensi ada korban lain yang tidak masuk dalam data.
Hasilnya, tim tidak menemukan korban lain di luar data yang ada. Kendati demikian, proses pencarian masih memungkinkan dilakukan kembali jika ada laporan masih ada pendaki yang hilang. (*)