Banda Aceh (Waspada Aceh) – Anggota DPRA dari Partai Aceh Zulfadli menerima penghargaan dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aceh atas kepeduliannya mendorong pembangunan di Dapil 3 Bireuen.
Zulfadli, yang saat ini menjabat Ketua Komisi IV DPRA, mendapatkan apresiasi dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aceh pada malam Anugerah SMSI Aceh Award (SAA) 2023, Senin malam (8/5/2024) di Parkside Gayo Petro Hotel, Takengon, Aceh Tengah.
Anugerah tersebut diserahkan oleh Ketua Umum SMSI Pusat Firdaus, didampingi Ketua SMSI Aceh Aldin Nl. Zulfadli mendapatkan award untuk kategori Penggerak Pembangunan Daerah Pemilihan.
Alasan pemberian penghargaan kepada Zulfadli setelah melihat sepak terjangnya selama ini mendorong pembangunan di Dapilnya. Zulfadli merupakan salah satu anggota DPRA yang berpikir visioner.
Melalui dana pokok-pokok pikiran (Pokir) yang berada di bawah tanggung jawabnya, dioptimalkan untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang berhubungan langsung dengan peningkatan perekonomian rakyat.
Hal yang istimewa dari politisi Partai Aceh tersebut, seluruh dana pokir yang diberikan kepada daerah, sepenuhnya didarmabaktikan untuk membangun daerah pemilihan Aceh III yaitu Bireuen.
Pria ramah senyum yang pernah masuk keluar rimba sebagai kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), lahir pada 14 Februari 1972 di Samalanga, dari buah cinta H. Muhammad Adam Husen dan Hj. Husna Husen.
Bakat kepemimpinan merupakan warisan dari sang ayah yang pernah menjadi keujruen blang yang sangat disegani di daerahnya. Sebagai ketua kelompok tani, sang ayah H. Muhammad Adam Husen pernah membawa harum nama Aceh hingga ke tingkat Pusat. Ia menerima penghargaan dari Presiden Suharto di Istana Negara, karena berhasil menjadi kelompok tani terbaik di masa 1980-an.
Zulfadli beruntung dilahirkan dari keluarga yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, dan ilmu agama dan ilmu umum. Sang ibu yang merupakan guru SD, sekaligus pernah menjadi kepala sekolah di SD Ie Rhob dan SD Blang Tambu, mengirim Zulfadli ke Dayah Arongan, yang membolehkan santrinya menimba ilmu di sekolah umum.
Setelah lulus SD Simpang Mamplam pada tahun 1985, pria penggemar berat sepakbola tersebut melanjutkan ke SMP Simpang Mamplam dan berhasil menamatkan pelajarannya pada tahun 1988. Selanjutnya ia menimba ilmu di SMA Negeri 1 Samalanga, Jurusan Fisika. Setelah lulus pada tahun 1991, ia mendaftarkan diri ke Politeknik Unsyiah saat ini Politeknik Negeri Lhokseumawe jurusan Teknik Mesin, spesialisasi maintenance.
Setelah lulus kuliah, ia sempat menjadi tenaga honorer di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Aceh Utara. Kemudian hijrah ke Pekanbaru, bekerja sembari mencari pengalaman pada sebuah perusahaan bonafit.
Pada akhir 1997, ia bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan menempuh pelatihan militer di Jeunib. Setelah perdamaian antara GAM dan Pemerintah RI ditandantangani di Kota Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005, Zulfadli ikut turun gunung bersama kompatriotnya yang lain. Ia kembali menyatu bersama masyarakat sipil.
Selanjutnya, ia berbisnis galian C. Meski mantan petempur, dalam berbisnis ia menerapkan manajemen bisnis murni. Bersaing secara sehat, dan menyediakan material terbaik untuk konsumen.
Pada Pemilu 2014 ia maju sebagai salah satu calon anggota DPRA dari Dapil Aceh III (Bireuen). Setelah perhitungan selesai dilakukan oleh KIP, ia berhasil menuju Gedung DPRA.
Pada Pemilu 2019, lagi-lagi Zulfadli berhasil meraup dukungan rakyat, yang membuatnya kembali ke Gedung DPRA untuk periode 2019-2024, mewakili Partai Aceh dan rakyat Kabupaten Bireuen.
Sebagai wakil rakyat, Zulfadli tidak menyianyiakan mandatnya itu. Dia merupakan salah satu anggota DPRA yang berhasil memainkan seni politik demokrasi dengan sangat lihai. Tujuan besarnya yaitu ikut membantu memajukan pembangunan daerah kelahirannya Bireuen.
Dalam setiap tahun anggaran, Zulfadli selalu berhasil meyakinkan pemerintah tentang pentingnya pembangunan yang telah dia usulkan.
“Mereka yakin karena saya juga tidak sekadar mengusulkan. Setiap usulan, sebelum saya masukkan, selalu diupayakan ditelaah dengan sangat teliti. Supaya benar-benar berdampak kepada rakyat,” sebut Zulfadli, Kamis (4/5/2023).
Suami dari Rizawati, dan ayah dari Muhammad Zaki dan Nisa Ulkaisa, memiliki satu tekad, bahwa kehadirannya di parlemen Aceh, harus dapat berdaya guna untuk rakyat.
Ia punya komitmen tinggi membangun daerah pemilihan, mulai Samalanga hingga ujung Timur. Ia hadir dengan ikut memperjuangkan anggaran pada sektor pembangunan infrastuktur seperti irigasi, jalan, jembatan, penerang jalan, rumah duafa, masjid, dayah, yang semuanya merupakan kewenangan provinsi. Zulfadli juga hadir memberikan dukungan kepada pelaku UMKM.
“Saya selalu mendahulukan kepentingan umum di Dapil dalam tiap mengusulkan program pembangunan melalui pokir. Itu komitmen sejak pertama kali terpilih. Dengan itulah saya dapat bertemu dengan masyarakat di Dapil III Aceh. Dengan itu pula masyarakat menemukan jawaban bahwa itulah arti dan manfaat telah memilih saya sebagai wakil mereka di parlemen Aceh,” sebut Zulfadli.
Melihat sederet program di daerah, maka ia salah satu anggota DPRA yang dijaring oleh Panitia Seleksi (Pansel) untuk menerima penghargaan sebagai kategori penggerak pembangunan daerah pemilihan. (*)