Aceh Utara ( Waspada Aceh) – Ketua Komisi III DPRK Aceh Utara, Razali Abu, meminta Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh Utara, untuk serius dalam mengurus tiga warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang sedang menjalani karantina di shelter bekas Rohingya di Desa Blang Adoe Kecamatan Kuta Makmur.
“Di shelter itu sudah ada tiga warga Aceh Utara berstatus ODP yang pulang dari luar daerah sedang menjalani karantina. Namun belum ada fasilitas yang memadai di dalam kamar (bilik) yang mereka tempati,“ kata Razali Abu, Senin (13/4/2020).
Disebutkannya, DPRK bersama Pemerintah Aceh Utara beberapa waktu lalu, sudah mengalihkan anggaran perjalanan dinas sebesar Rp8,7 miliar untuk menangani wabah COVID-19. Sehingga jangan menjadi alasan tidak ada anggaran untuk melengkapi fasilitas di tempat karantina warga ODP.
“Kita sangat menyayangkan lambatnya pengadaan fasilitas untuk kebutuhan di shelter karantina warga ODP. Seharusnya sebelum masuk warga untuk karantina sudah ada fasilitas pendukung, karena anggaran perjalanan dinas sebesar Rp8,7 miliar itu untuk penangganan dan pencegahan COVID-19,” tegasnya.
Ditambahkan, sebelumnya DPRK Aceh Utara sudah membentuk tim terdiri lima ketua komisi termasuk anggota komisi, untuk mengawal anggaran perjalanan dinas sebesar Rp8,7 miliar, untuk penanganan pencegahan penyebaran wabah virus Corona (COVID-19).
“Kami akan menanyakan kepada tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh Utara, kemana saja anggaran tersebut digunakan termasuk pengadaan apa saja yang telah dilakukan,” terangnya. (riri).
