Meulaboh (Waspada Aceh) – Ekses mogok kerja ratusan perawat/tenaga medis di RSUD Cut Nyak Dhien, Meulaboh, yang hingga Minggu (2/9/2018) masih berlanjut, menimbulkan keluhan dari para pasien di rumah sakit tersebut.
Keluarga pasien mengeluh, aksi mogok massal itu mengakibatkan pelayanan terhadap pasien menjadi terganggu walau untuk sementara. Penanganan pasien ditangani oleh petugas medis yang berstatus PNS, serta dibantu petugas medis tenaga harian lepas (THL) yang baru.
Sekitar 50 persen tenaga medis dari jalur tenaga harian lepas menolak bertugas setelah sebelumnya menolak pemberian upah sebesar Rp1 juta per orang/bulan.
Aksi mogok ini sudah berlangsung sejak Sabtu siang (1/9/2018) setelah upaya mereka untuk mendapatkan kejelasan terkait tuntutannya menuai jalan buntu. Pelayanan terhadap pasien di rumah sakit setempat terganggu dan nyaris lumpuh.
Ferry Fadli Susanti,36, orang tua pasien, warga Desa Peunaga Paya, Kompleks Perumahan Buda Tzu Chi, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, menyampaikan keluhannya kepada Waspadaaceh.com, Minggu (2/9/2018). Perawatan medis menjadi tidak maksimal, ujarnya.
“Yang namanya mogok pasti kami ikut merasakan dampaknya. Kami berharap aksi mogok ini segera berakhir,” kata Ferry. Dia mengaku, anaknya sudah 5 hari menjalani perawatan di rumah sakit itu dan belum ada kejelasan tentang penyakitnya.
Ia mengatakan, masyarakat sangat membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik dari petugas medis. (b01/ded)
