Tapaktuan (Waspada Aceh) – Kabupaten Aceh Selatan mengalami defisit anggaran mencapai Rp19 miliar. Akibatnya, sejumlah kagiatan atau program Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Aceh Selatan, terancam tak terealisasi atau terhenti.
Sekertaris Daerah (Sekda) Aceh Selatan, Nasjuddin, saat dikonfirmasi Waspadaaceh.com, Kamis (12/3/2020), mengatakan, Anggaran Pendapatan Belanja K (APBK) Aceh Selatan tahun 2020 defisit sebesar Rp19 miliar.
Bekenanan dengan itu, pemerintah Aceh Selatan melakukan langkah efesiensi mengatasi defisit Rp19 miliar dengan menunda sejumlah kegiatan di SKPK.
“Kita arahkan tunda dulu kagiatan yang sifatnya tidak mendesak atau hanya untuk yang diprioritaskan. Hal itu untuk menutupi defisit anggaran di perubahan,” jelasnya.
Sebelumnya, Tim TAPD dan Banggar DPRK Aceh Selatan, dalam pembahasan APBK kemarin sepakat untuk membuka defisit Rp41 miliar dengan asumsi Silpa Rp41 miliar. Dalam APBD dibolehkan.
“Ternyata setelah berakhir tahun anggaranm kita Silpa Rp21 miliar dan defisit murni Rp19 miliar,” ujarnya.(Faisal)
