Prosesi pemakaman Pewaris Kerajaan Aceh di Museum Aceh, Rabu malam. Ist
BANDA ACEH (Waspada) – Cucu terakhir keturunan kesultanan Aceh, Sulthanah Teungku Putroe Safiatuddin Cahya Nur Alam binti Tuanku Raja Ibrahim meninggal dunia (wafat) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (6/6).
Almarhumah dimakamkan di Museum Aceh, di dekat makam Sultan Iskandar Muda dan beberapa makam kerajaan Aceh. Almarhumah wafat dengan berusia 86 tahun.
Jenazah Almarhumah tiba di Banda Aceh pukul 21:00 WIB dari NTB. Setelah itu di shalatkan di Masjid Raya Baiturrahman. Kemudian di makamkan pada pukul 22:30 WIB.
Gubernur Irwandi Yusuf tampak hadir di pemakaman terakhir Pewaris Kerajaan Aceh di kompleks Museum Aceh, samping pendopo Gubernur Aceh, Rabu malam.Ft Dani Randi
Pantauan waspada, ribuan masyarakat Aceh turut mengantarkan cucu Sultan terakhir dari Kerajaan Aceh Darussalam tersebut. Keluarga dan keturunan raja-raja Aceh lainnya turut mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Almarhumah merupakan cucu sultan terakhir kerajaan yaitu Muhammad Daud Syah yang berkuasa pada 1874-1923 silam.
Diketahui almarhumah Sulthanah Teungku Putroe Safiatuddin Cahya Nur Alam pernah menghadiri acara penganugerahan gelar pahlawan di Istana Negara, Jakarta, pada Novermber 2017 lalu.
Sulthanah Teungku Putroe Safiatuddin Cahya Nur Alam diundang untuk menerima penghargaan gelar Pahlawan Nasional atas nama Almarhumah Laksamana Keumalahayati dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf turut mengucapkan belasungkawa atas kepergian cucu sultan terakhir kerjaan Aceh tersebut. “Saya selaku Gubernur Aceh mengucapkan belasungkawa terhadap almarhumah,” katanya saat memberi sambutan di lokasi pemakaman. (Cdr)
