Kutacane (Waspada Aceh) – Paling lambat tahun 2020, seluruh kute (desa) yang ada di Kecamatan Leuser, wilayah terluar di Aceh Tenggara, akan menikmati jaringan internet yang bisa menghubungkan wilayah terpencil itu dengan dunia luar.
Bupati Aceh Tenggara, Raidin Pinim, mengatakan hal itu kepada Waspada, Jumat (6/12/2019) di sela-sela, melakukan kegiatan olah raga tenis di lapangan Pulonas Babussalam, tidak jauh dari Kantor PWI Aceh Tenggara.
Dia mengungkapkan masalah itu terkait upaya melepaskan Kecamatan Leuser dari keterisoliran dan kemiskinan informasi. Selama ini, wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Karo, merupakan daerah yang tak terjangkau dan tak bisa menikmati jaringan internet. Bahkan internet merupakan fasilitas yang sangat langka di kecamatan paling ujung selatan Aceh Tenggara tersebut.
”Rencananya jika dalam tahun 2020 ini, Telkomsel atau pihak Indosat tidak membangun Base Transmition Station, maka Pemkab akan mengupayakan pembangunan dari pihak lain,” ujar Raidin.
Pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Dirjennya, kata Raidin, telah menyetujui untuk membangun BTS atau tower jaringan internet di Kecamatan Leuser, dengan catatan Pemkab Aceh Tenggara yang menyediakan tanahnya.
Kadis Komunikasi dan Informatika Agara, Zul Fahmi, membenarkan pernyataan Bupati Raidin. Bahkan dia selaku pimpinan Dinas Kominfo Aceh Tenggara, telah diperintahkan bupati untuk mengajukan proposal atau permohonan pembangunan Base Transmition Station (BTS) untuk Kecamatan Leuser, yang diperkirakan menelan biaya hampir mencapai Rp2 miliar.
Jika BTS tersebut telah didirikan di kecamatan paling ujung selatan tersebut, bukan hanya komunikasi di 23 desa saja yang lancar, namun aplikasi yang dibutuhkan pemerintahan kute dan Kantor Camat Leuser bisa terpenuhi dan dioperasikan sebagaimana mestinya. (Ali Amran)
