Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Banda Aceh menyetop sementara distribusi 14.000 botol obat dan vitamin cair ke Puskesmas dan pelayanan kesehatan lain. Penghentian ini terkait instruksi Kemenkes RI.
“Total 14.000 botol dari 1 vitamin cair dan 6 obat cair sirop, jadi semua ada 7 jenis. Saat ini kita setop distribusi sementara. Tidak kita distribusikan ke Puskesmas dan pelayanan kesehatan lain di bawah kita,” kata Kadis Kesehatan Banda Aceh Lukman kepada wartawan, Senin (24/10/2022), di Kantor Dinkes Banda Aceh.
Kepala UPTD Gudang Farmasi Dinkes Banda Aceh Cut Kaswarina menambahkan, 14.000 lebih botol vitamin dan obat sirop itu di antaranya Aitoksisilin sirup kering 2.600 botol, Antasida sirup 3.600 botol, Domperidon sirup 3.500 botol, Ibuprofen sirup 800 botol, Paracetamol sirup 1.300 botol, Zinc sirup 1.848 botol dan Setirizin sirup 800 botol.
Untuk jenis Aitoksisilin sirup kering, meski tidak masuk daftar namun tetap ditahan edar dulu sementara waktu.
“Dipending dulu penggunaan sirop. Puskesmas jangan meresepkan sirop dulu imbauan kita. Semua jenis sirop disetop tidak distribusi dulu. Zat pelarut itu yang sedang diperiksa,” ujarnya.
Lukman meminta masyarakat tidak usah cemas dulu, karena saat ini masih dalam pemeriksaan dan sedang berlangsung pemeriksaan yang dilakukan.
Cut menambahkan jika nantinya memang jenis obat dan vitamin diatas dilarang edar, maka pihaknya akan mengembalikan seluruh produk itu ke distributor. Karena nanti jika hasil sudah keluar, maka akan ada recall produk dari produsennya.
“Biasanya, nanti produsen recall produknya. Lalu, kita kirim ke produsen, nanti nomor batch-nya ditarik terus diganti batch baru dengan produk lain tapi sejenis. Biasanya begitu,” jelasnya. (*)
