Minggu, Mei 5, 2024
Google search engine
BerandaLaporan KhususAmal Hasan Ajak Mahasiswa Kelola Sampah Menjadi Sumber Ekonomi

Amal Hasan Ajak Mahasiswa Kelola Sampah Menjadi Sumber Ekonomi

“Produksi sampah rumah tangga dan lain-lain rata-rata berkisar 250 ton hingga 300 ton perhari, dan bila dikelola dengan baik bisa berpotensi menjadi sumber ekonomi baru”

— Amal Hasan, Ketua PP Ikafensy —

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (Ikafensy) Amal Hasan, mengajak mahasiswa dan masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola sampah.

Menurutnya sampah tidak hanya dipandang sebagai “musuh” tapi juga bisa dikelola menjadi sesuatu yang berpotensi menjadi sumber ekonomi baru.

Amal Hasan menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada acara Aksi Peduli Lingkungan yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Ekonomi Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (METALIK) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK), Senin (14/8/2023) di bantaran sungai Lamnyong, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.

“Atas nama Ketua Umum PP Ikafensy, saya sangat mengapresasi aksi peduli lingkungan yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK yang bernaung di bawah wadah pencinta alam METALIK FEB USK,” ujarnya.

METALIK ini, kata Amal, merupakan sebuah perkumpulan yang mengikat pikiran dan batin bersama. “Saya termasuk salah satu generasi pertama METALIK ketika dibentuk 37 tahun lalu. Saya merasa bangga karena regenerasi di METALIK sampai hari ini berjalan dengan baik,” ungkap Amal.

Ketua Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Aceh ini berharap agar METALIK terus membuat perubahan dan terobosan dalam menjaga lingkungan. Salah satunya dengan melibatkan komunitas dan stakeholder yang lebih banyak, sehingga dampak bagi lingkungan dan masyarakat menjadi lebih nyata.

“Aksi hari ini memang skalanya kecil, tapi manfaat dari kegiatan peduli lingkungan sangat besar. Aksi peduli lingkungan setidaknya bisa menjadi motivasi bagi kelompok lain dalam kegiatan yang sama, memberi dampak bagi keindahan dan kenyaman serta kesehatan lingkungan,” lanjut Amal yang pernah menjadi salah satu direksi di Bank Aceh Syariah tersebut.

Amal menyebut, jika bantaran sungai ini bersih dan dijadikan lokasi wisata, maka akan tumbuh ekonomi baru di sekitarnya. Selain itu, Amal yang juga Ketua Umum Pengprov Hapkido Aceh ini mengajak mahasiswa dan masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah, agar sampah bisa menjadi bernilai ekonomis dan bernilai guna.

Setiap hari puluhan bahkan ratusan ton sampah dan barang-barang bekas dari berbagai tempat sampah dikumpulkan oleh masyarakat pemulung, dikirim ke Medan, Sumatera Utara. Sampah ini diolah kembali dan didaur ulang menjadi barang barang bernilai ekonomi, seperti biji plastik, biji aluminium, bubur kertas dan lainnya sehingga sampah yang tadinya barang buangan dan tidak bermanfaat atau bahkan mengganggu kembali memiliki nilai ekonomis.

“Ini yang harus kita pikirkan bersama, bagaimana menjadikan sampah sebagai sahabat yang menghasilkan sumber pendapatan bagi masyarakat,” ujarnya.

Dia berharap mana pun alumni FEB USK berada bisa membawa dampak yang baik serta kemaslahatan bagi masyarakat. Mudah-mudahan kegiatan Aksi Peduli Lingkungan yang kita lakukan pada hari ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar serta dapat menjadi amal ibadah.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh, Hermansyah mengungkapkan, produksi sampah di Kota Banda Aceh antara 250 ton hingga 300 ton per hari, dari jumlah itu 76,50 persen merupakan sampah rumah tangga.

“Sampah dari perbatasan, sampah singgahan, sampah yang terus mengalir. Kan gak mungkin sampah dari luar yang ditempatkan perbatasan gak kita ambil. Ini di Darussalam saja bisa sampai 2 ton per hari,” jelas Hermansyah.

Hermansyah berharap agar masyarakat bisa memilah sampah, sehingga yang masih ada nilai ekonomisnya bisa dijual kembali atau didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat, seperti kerajinan tangan dan kompos. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER