Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dukungan dari Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Barat (Ajabar) sebagai tuan rumah bersama Pekan Olah Raga Aceh (PORA) XIV tahun 2022 terus mengalir.
Mayoritas Cabang Olahraga (Cabor) dan KONI kabupaten/kota siap memberi dukungan kepada Ajabar untuk pemerataan pembangunan olahraga di Aceh, khususnya di kawasan pesisir tersebut.
Bidding PORA yang dilakukan di sela Rapat Anggota KONI se Aceh yang dijadwalkan berlangsung 21-22 Juli 2018 di sebuah hotel di Banda Aceh, akan diikuti 52 cabang olahraga dan 23 KONI kabupaten/kota di Aceh.
Hingga batas terakhir pendaftaran calon tuan rumah, seperti disampaikan
Ketua Harian KONI Aceh, Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak didampingi Sekum KONI Aceh, M.Nasir Syamaun, selain Ajabar, ada empat kabupaten/kota lain yang mendaftar sebagai calon rumah gabungan, yaitu Kabupaten Pidie, Kota Lhokseumawe, Kota Langsa dan Kabupaten Nagan Raya.
Dari kabupaten/kota yang mendaftar berdasarkan penelusuran Waspadaaceh.com, baru Aceh Jaya/Aceh Barat (Ajabar) dan Kota Langsa yang intens melakukan lobi ke pimpinan cabor dan KONI kabupaten/kota. Sedangkan calon tuan rumah lain, sejauh ini belum nampak melakukan “grilya” untuk memperoleh dukungan.
Khusus Ajabar dilaporkan, dari 52 cabor yang memiliki suara lebih dari 30 cabor sudah siap memenangkan Ajabar. Sedangkan dari KONI Kabupaten/kota, Ajabar sudah berani klaim bahwa 13 KONI kabupaten/kota sudah menyatakan komitmen mendukung Ajabar sebagai tuan rumah bersama PORA XIV tahun 2022.
Menanggapi dukungan itu, Ketua Harian KONI Aceh Jaya, Muslim, didampingi Sekum KONI Aceh Jaya, Syafrizal kepada Waspadaaceh.com menyampaikan ucapan terima kasih kepada cabor dan KONI kabupaten/kota yang berkomit mendukung Ajabar.
Dia menyebutkan beberapa rasionalitas dasar keinginan pelaksanaan tuan rumah bersama Ajabar untuk menyejajarkan pemerataan pembangunan di pantai barat selatan Aceh.
“Tuan rumah PORA ini akan menjadi starting poin terhadap pembuktian kapasitas KONI di Barat – Selatan (Barsela) terhadap pelaksanaan even setingkat Aceh menjelang PON 2024,” kata Syafrizal.
Ditambahkan, ajang PORA juga sebagai wahana untuk memperkenalkan perkembangan pembangunan dan potensi di pesisir barat Aceh melalui ajang olahraga. “Ini hanya beberapa konsepsi dasar yang menjadi motivasi dan kepentingan terhadap perhelatan akbar dunia olahraga Aceh di Ajabar,” sebutnya.
Sejumlah pimpinan cabor yang melakukan pertemuan dengan tim Ajabar memberi dukungan dengan pertimbangan menjaga keseimbangan demi pemerataan bidang olahraga di Provinsi Aceh.
Selain itu, dua kabupaten terutama Aceh Jaya selama ini telah banyak menyelenggarakan even yang bersifat nasional mau pun tingkat Aceh.
Karena itu, kami Asosiasi Futsal Aceh, memberikan dukungan penuh kepada kedua kabupaten ini adalah mutlak menjadi tuan rumah bersama pada pelaksanaan PORA XIV 2024 mendatang, tulis Bardan Saidi, yang diminta komentar seputar dukungannya kepada Ajabar.
Geliat Futsal, diakui Bardan, tumbuh dan berkembang sangat baik di pantan barat Aceh. Dan selama ini aktif mengelar berbagai kejuaraan daerah, utamanya pada level pelajar dan mahasiawa. Dengan dukungan kampus UTU Meulaboh dan klub futsal profesional Wirataco dan Teuku Umar FC yang telah malang melintang menyabet gelar juara di Aceh dan nasional.
Tidak hanya Futsal, Pengurus Provinsi PABBSI Aceh telah melayangkan dukungan tertulis kepada Ajabar sebagai tuan rumah bersama PORA 2022. Surat dukungan itu ditanda-tangani oleh Sekum PABBSI Aceh, Efendi Eria, tertanggal 2 Juli 2018. Surat dukungan sama datang dari ISSI Aceh, yang ditanda tangani Soentoro, Ketua Harian ISSI Aceh.
Ketua Harian KONI Aceh, Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak didampingi Wakil Ketua Baktiar Hasan, Bendahara, Kenedi Husein, Sekum KONI Aceh, M.Nasir Syamaun menjelaskan, dalam konfrensi pers Senin, (02/07/2018), tentang mekanisme pemilihan calon tuan rumah PORA.
Kata Nasir, tim penjaringan dan penyaringan KONI Aceh yang diketuai Faisal Saifuddin setelah menerima pendaftaran calon tuan rumah, minggu depan akan ke lapangan untuk melakukan verifikasi fasilitas sarana dan prasarana olahraga (venue) di enam kabupaten/kota tersebut.
Setelah memenuhi persyaratan 30 persen ketersediaan fasilitas venue, kata Nasir, calon tuan rumah akan melakukan pemaparan kesiapan kepada pemilik suara (voters) di sela Rapat Anggota KONI Aceh. Kemudian dilakukan bidding tuan rumah PORA.
Jumlah suara yang diperebutkan, 52 cabor tambah 23 KONI kabupaten/kota total 75 suara. (adv)
