Kamis, April 25, 2024
Google search engine
BerandaAceh Tambah 135 Kasus COVID-19, 6 Meninggal Termasuk Mantan Gubernur

Aceh Tambah 135 Kasus COVID-19, 6 Meninggal Termasuk Mantan Gubernur

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kasus baru konfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Aceh bertambah lagi sebanyak 135 orang dalam 24 jam terakhir. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan.

Sementara itu, dalam periode waktu yang sama sebanyak enam orang meninggal dunia. Penderita COVID-19 yang kini dirawat di seluruh Aceh sudah mencapai 2.014 orang, kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani secara tertulis kepada media di Banda Aceh, Sabtu (22/5/2020).

“Korban COVID-19 yang meninggal dunia terus bertambah. Mantan Gubernur Aceh, Bapak Syamsuddin Mahmud juga meninggal dunia di RSUZA Banda Aceh, tadi sekira pukul 10.50 WIB. Kita sangat kehilangan dan berduka, Innalillahi wa innailaihirajiun,” ujarnya lirih.

Juru bicara yang akrab disapa SAG itu menuturkan, saat ini kasus aktif COVID-19 di Aceh sudah mencapai 2.014  orang. Padahal, pada Maret lalu sudah turun di bawah seribu orang. Kasus-kasus harian terus bertambah sejak pertengahan April 2021, sehingga pasien COVID-19 yang dirawat saat ini sudah lebih dua ribu orang.

Ia menjelaskan, sebagian besar penderita COVID-19 di Aceh merupakan penderita tanpa gejala, atau memiliki gejala ringan, sehingga banyak yang melakukan isolasi mandiri. Gejala yang mereka derita tidak perlu diatasi dengan peralatan medis, karena itu dibolehkan isolasi di rumah masing-masing. Namun, kata dia, tetap dalam pantauan ketat petugas kesehatan kecamatan.

Sementara pasien COVID-19 yang kini dirawat di rumah sakit di seluruh Aceh sebanyak 387 orang, yakni 26 orang dirawat di Respiratory Intensive Care Unit (RICU), dan 361 pasien lainnya dirawat di ruang perawatan isolasi rumah sakit. Penggunaan tempat tidur yang ada sudah mencapai 31,7 persen di RICU, dan 47,1 persen ruang isolasi rumah sakit.

“Mari kita doakan penduduk Aceh yang sedang menderita COVID-19 segera sembuh dan tidak ada lagi yang meninggal dunia. Kasus-kasus meninggal dunia itu hendaknya menjadi pembelajaran kita untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan. Bila tidak, virus corona terus bergerak leluasa memakan korban, termasuk orangtua kita,” kata SAG.

“Mari kita lindungi diri dan keluarga dan orangtua kita dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” ajak Jubir SAG lagi. (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER