Minggu, November 24, 2024
spot_img
BerandaAcehWakil Menteri Kominfo RI Ajak Anak Muda Aceh Jadi Produsen Konten Digital

Wakil Menteri Kominfo RI Ajak Anak Muda Aceh Jadi Produsen Konten Digital

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Nezar Petria, mengajak para anak muda untuk tidak hanya menjadi konsumen, tapi juga menjadi produsen yang kreatif di era digital. Ia mengatakan bahwa masa depan ekonomi digital ada di tangan anak muda.

Hal itu disampaikannya dalam acara Seminar Literasi Digital bertajuk “Kecakapan digital di Era modernisasi” yang digelar di Aula UCC KH. Ahmad Dahlan, Kampus Universitas Muhammadiyah Aceh, Kamis (26/10/2023).

Nezar mengatakan bahwa pertumbuhan industri digital di Indonesia makin dinamis dan makin kuat. Menyambut gelombang digitalisasi abad 21, ia mengatakan bahwa yang dibutuhkan adalah kecakapan digital. Oleh karena itu, pemerintah terus membangun konektivitas di seluruh negeri.

“Masa depan ekonomi digital ada di tangan kalian para anak muda. Saat ini secara populasi jumlahnya 40 persen dari total populasi di Indonesia. Umur 17-40 tahun. Ini Indonesia bertumbuh. Di sini suatu hak unggulan kita punya populasi terbesar di ASEAN. Hampir 50 persen populasi ada di Indonesia. Kita jadi market dan kreativitasnya lebih beragam,” katanya.

Namun, ia juga menekankan bahwa ada syaratnya untuk bisa bersaing di era digital ini. “Kita semua harus bisa melek dengan digital ini. Paham bagaimana menggunakan ruang digital untuk kreativitas. Kalian semua hampir tidak ada yang namanya smartphone. Semuanya punya akun media sosial,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa menurut data statistik, penggunaan internet di Indonesia sebagian besar (70 persen) mengarah ke sosial media.

“Jadi kita bermedia sosial sebetulnya kita melakukan dua hal, mengekspos data pribadi kita, kegiatan pribadi, pengalaman. Kedua, platform menggunakan data itu untuk dikomersialisasikan. Tanpa sadar kita memberikan konten data pribadi tapi untuk dikomersialisasikan, memperbesar platform itu,” ungkapnya.

Untuk itu, ia mengajak para anak muda untuk tidak hanya menjadi konsumen, tapi juga menjadi produsen yang kreatif. “Kita harus juga menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri. 280 juta masyarakat yang ada di Indonesia ini pasar yang sangat besar,” ucapnya.

Ia menyebutkan bahwa ada banyak peluang bagi anak muda untuk berkarya di bidang digital, mulai dari menjadi konten kreator, membuat startup, hingga memecahkan persoalan UMKM. Ia juga menyampaikan bahwa laporan dari LinkedIn menunjukkan bahwa delapan dari sepuluh hard skill yang dicari berkaitan dengan keahlian digital.

“Misalnya bagaimana memasarkan kopi Aceh jauh lebih hebat atau coklat di Pidie Jaya,” contohnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER