Jakarta (Waspada Aceh) – PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) berkomitmen untuk menjalankan program Dekarbonisasi BUMN, yang menargetkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) berbasis National Determined Contribution (NDC) hingga 29 persen pada 2030 mendatang.
Komitmen PKT yang menjadi bagian Pupuk Indonesia Group ini untuk penurunan emisi dan berkontribusi pada pencapaian dekarbonisasi BUMN. Berbagai inisiatif strategis yang telah dijalankan, PKT pun menargetkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 38 persen di tahun 2040.
Direktur Operasi dan Produksi PKT, Hanggara Patrianta, mengatakan pelaku industri saat ini semakin dituntut untuk mampu menerapkan proses produksi yang lebih hijau atau go green. Sebagai produsen pupuk, PKT juga berorientasi untuk terus menekan gas emisi dari hasil produksi.
“Melalui berbagai inovasi yang telah dan akan diterapkan, kami juga siap memimpin transformasi industri petrokimia menjadi industri energi terbarukan yang lebih hijau,” dalam keterangannya secara virtual kepada wartawan, Selasa (10/5/2022).
Hanggara menjelaskan melalui berbagai inisiatif strategis yang sebelumnya telah dilakukan, PKT berhasil melakukan dekarbonisasi di lingkungan operasional perusahaan, hingga sekitar 16% pada tahun 2021 lalu. Kedepannya perusahaan menargetkan penurunan gas emisi rumah kaca hingga 1,6 juta ton per tahunnya.
Dia menilai berbagai inovasi dekarbonisasi yang dinilai dapat berkontribusi pada penurunan emisi karbon perusahaan, diantaranya efisiensi pabrik guna menekan gas buangan.
Kemudian, pengembangan bisnis dan teknologi baru, yang difokuskan pada penyerapan karbondioksida (CO2) untuk digunakan sebagai bahan baku produk lainnya. Substitusi bahan baku/energi berbasis fosil dengan energi baru dan terbarukan.
Selanjutnya, pendekatan biologi, yang mampu mengurangi emisi gas secara alami melalui tanaman hayati yang mampu menyerap karbon seperti Mangrove.
“Selain berhasil menekan emisi karbon perusahaan, komitmen PKT dalam melakukan dekarbonisasi juga mendapat pengakuan di industri. Pada 2022 ini, PKT meraih penghargaan Transparansi Emisi Korporasi 2022 yang diberikan oleh Bumi Global Karbon (BGK) Foundation dan Majalah Investor,” ungkapnya.
Dia menegaskan penghargaan ini menjadi semangat bagi perusahaan untuk terus menjadi pelaku industri petrokimia yang terdepan dalam menjaga keseimbangan bisnis dan lingkungan.
“Kami percaya, melalui praktik produksi yang lebih berkelanjutan, akan berdampak pada praktik bisnis perusahaan yang juga berkelanjutan,” tegas Hanggara.(sulaiman achmad)