Tapaktuan (Waspada Aceh) – Abrasi yang terjadi sejak tiga tahun terakhir 2017, menyebabkan rumah warga Gampong Keude Padang, Kecamatan Kluet Utara, Aceh Selatan, terancam hilang dihantam abrasi sungai Kluet.
Demikian Sekertaris Dasa (Sekdes) Keude Padang, Teuku Raja Inal, kepada Waspadaaceh.com, saat meninjau lokasi abrasi sungai kluet daerah setempat, Selasa (19/11/2019).
“Jika dibiarkan abrasi ini, desa kami terancam akan hilang,” ujarnya.
Dia menjelaskan, abrasi yang terjadi pada November 2019, menyebabkan satu unit rumah hilang. Sebelumnya tahun 2017 sebayak enam unit rumah warga Keude Pandang yang telah hilang.
“Namun enam rumah warga yang hilang tahun 2017 lalu sudah dibantu rumah lain oleh pemerintah Aceh Selatan melalui Dinas Perkim. Walaupun demikian kita harap pemerintah harus segara mengatasi abrasi ini,” pintanya.
“Kami selaku perangkat desa berharap Pemerintah Aceh Selatan dan Provinsi Aceh dapat membangun batu gajah sepajang satu kilometer untuk mengatasi abrasi sungai kluet tersebut,” harapnya.
Sementara Wakil Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran, saat ditemui Waspadaaceh.com, Rabu (20/11/2019) menyapaikan, dia sudah meminta kepada Plt. Gubenur Aceh untuk mengalokasikan anggaran mengatasi abrasi sungai Kluet melalui APBA perubahan 2019.
“Tetapi Plt Gebunur Aceh menyampaikan APBA tahun 2019 tidak ada posnya lagi. Namun kita minta kepada Plt Gebunur Aceh segera dibantu dengan sifat tanggap darurat, karena abrasi sungai kluet sudah menjadi ranah pemerintah Provinsi Aceh,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, sambung Tgk Amran, tidak menutup kemungkinan berupaya mengalokasikan dana untuk mengatasi abrasi sungai kluet melalui APBK tahun 2020.
“Untuk atasi abrasi sungai kluet harus bangun batu gajah tidak cukup dengan tanggul. Kita betuh anggaran mencapai minimal 5 miliar untuk atasi abrasi itu,” pukasnya.(Faisal)