Selasa, April 30, 2024
Google search engine
BerandaAceh2 Warga Meninggal dalam Sumur di Daerah Terisolir Aceh Utara, Ambulans Kesulitan...

2 Warga Meninggal dalam Sumur di Daerah Terisolir Aceh Utara, Ambulans Kesulitan Evakuasi Korban

Lhokseumawe (Waspada Aceh) – Dua warga meninggal diduga kehabisan oksigen, di kawasan terisolir Lubok Kliet, Gampong Baree Blang, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utar.

Proses evakuasi korban terkendala kondisi jalur transportasi ke kawasan perkebunan yang sulit dilintasi.

Informasi di terima Waspada, Kamis (27/1/2024) dari warga Lubok Kliet, kedua korban meninggal setelah membersihkan sumur pada Rabu sore (26/1/2024). Karena kedalaman sumur, mereka diduga meninggal kehabisan oksigen.

Korban M.Saifi,44, merupakan warga Gampong Ceubrek, Kecamatan Meurah Mulia. Sementara korban lainnya Ridwan,37, warga Buket Makarti, Kecamatan Tanah Luas.

Menurut sejumlah sumber, korban Ridwan turun ke dasar sumur yang kedalamannya mencapai 13 cicin. Tujuannya untuk membersihkan lumpur karena kondisi sumur kering.

Beberapa saat berada di dalam sumur, korban menjadi lemas. Melihat kondisi tersebut, warga lain Iqbal berusaha untuk membantu. Namun belum sampai Iqbal di dasar sumur, dia merasakan kesulitan bernafas. Dia kemudian naik kembali.

M.Saifi, pemilik sumur kemudian turun sendiri untuk membantu Ridwan. Saifi juga mengalami hal yang sama, dia lemas tidak bisa bergerak lagi.

Selanjutnya Faisal ikut membantu korban yang masih berada di dalam sumur. Dia juga sempat merasa lemas, namun sejumlah warga lainnya datang dan membantu mereka. Kedua korban Ridwan dan M.Saifi tidak tertolong dan meninggal dunia.

Lubok Kliet Kawasan Terisolir

Koban selanjutkan dievakuasi ke desa masing-masing. M.Saifi diantar menggunakan ambulan ke Gampong Ceubrek, Meurah Mulia. Sementara korban Ridwan di antar ke Buket Makarti, Tanah Luas.

Menurut Ketua Pemuda Baree Blang, proses evakuasi korban terkedala dengan kondisi Jalan Baree Blang – Lubok Kliet sulit dilintasi. Jalan berlumpur akibat tidak pernah diperbaiki.

Ambulan sempat berhenti beberapa kali karena terkendala jembatan dari batang kelapa. Namun evakuasi tetap dilanjutkan, karena hanya Jalan Baree Blang – Lubok Kliet, satu-satunya jalur akses ke kawasan terpencil itu.

Sementara jembatang penghubung Baree Blang – Darussalam (Kec.Geureudong Pase) telah hancur dihantam banjir beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Kepala Dusun Lubok Kluet Ramli menjelaskan, sejak jembambatan penghubung Gampong Baree Blang – Darussalam (Kec.Geureudong Pase) hancur, warga Lubok Kliet terisolir. Warga terpaksa menggunakan rakit untuk bisa mendapatkan kebutuhan rumah tangga di Pasar Peuteut, Kecamatan Lhokseumawe.

Menurut warga, rakit merupakan satu-satunya alat transportasi warga untuk keluar dari kawasan perkebunan kelapa sawit. Ketika debit air Krueng Pasai rendah, rakit juga mengangkut sepeda motor. Namun ketika debit air tinggi, warga tidak bisa melintasi jalur tersebut. “Ketika air sungai banyak, rakit tidak bisa melintas,” jelas Ramli. (zainuddin)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER