Banda Aceh (Waspada Aceh) – Regional CEO Bank Syariah Indonesia (BSI) Wisnu Sunandar menargetkan 20% dari 5 juta jiwa lebih total jumlah penduduk di Provinsi Aceh menggunakan BSI Mobile Banking. Artinya, Wisnu menargetkan sekira 1 juta pengguna di Aceh.
“Untuk layanan BSI Mobile kita, di tahun 2021 sebanyak 358.181. Hingga Desember 2022 sudah 542.161. Kita tumbuh 183.980 pengguna hingga Desember 2022,” kata Wisnu.
Wisnu menyampaikan itu dalam paparan Kinerja BSI Region per Desember 2022 dalam Media Gathering yang digelar di BSI UMKM Center Aceh Jalan Jenderal Sudirman, Lamtemen Timur, Banda Aceh, Rabu (15/2/2023).
“Dari pertumbuhan itu, kita berharap dan menargetkan 1 juta pengguna akan tumbuh untuk BSI Mobile. Karena kan, penduduk Aceh itu 5 juta lebih, jadi kita targetkan 20% dari penduduk menggunakan BSI Mobile. Saya yakin akan tercapai itu,” ujarnya.
Wisnu juga menjelaskan bahwa penggunaan uang tunai di Aceh masih tinggi. Untuk itu, dia berharap masyarakat khususnya nasabah BSI bisa menggurangi penggunaan uang tunai salah satunya dengan pembayaran menggunakan QRIS.
“Kita juga terus mendorong di warung kopi dan rumah makan dan tempat usaha-usaha di Aceh ini untuk menggunakan QRIS. Jadi, bisa mendorong pelanggan tidak lagi pakai uang tunai, kita terus mendorong agar semua transaksi itu cashless atau non tunai,” jelasnya.
Wisnu juga menuturkan untuk layanan ATM 690 unit (tahun 2021) tumbuh menjadi 693 unit (Desember 2022), EDC 64 unit (2021) menjadi 911 unit (2022), EDC BSI Smart 2.069 unit (2021) menjadi 3.149 unit(2022).
“Untuk BSI Smart Agent kita yang tumbuh signifikan dari 6.867 unit (2021) menjadi 11.240 unit (2022) dengan pertumbuhan 4.373 unit. Kemudian QRIS di tahun 2021 sebanyak 7.203 unit menjadi 18.215 unit hingga Desember 2022, tumbuh signifikan sebanyak 11.012 unit. Artinya, semakin banyak pelaku usaha yang sudah bisa melayani transaksi cashless menggunakan QRIS,” jelasnya. (*)
