Banda Aceh (Waspada Aceh) – Wali Kota Sabang, Nazaruddin, mengatakan komitmennya dan siap memberikan dukungan penuh terhadap rencana penerapan kebijakan Transfer Anggaran Kota Berbasis Ekologi (TAKE) di daerah wisata itu.
Komitmen itu disampaikan Nazaruddin dalam pertemuan lanjutan bersama Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, Selasa (28/1/2020) di Banda Aceh. Kedepan, akan dilakukan kerjasama antara Pemko Sabang dengan GeRak Aceh untuk pelaksanaan rencana tersebut.
“Dalam waktu dekat akan dilanjutkan dengan komitmen lanjutan yg dituangkan dalam bentuk MoU bersama antara Pemko Sabang dan GeRAK Aceh,” kata Kadiv Kebijakan Publik dan Anggaran GeRAK Aceh, Fernan, sebagaimana dikutip dari AJNN.
Fernan mengatakan, komitmen itu merupakan salah satu inisiatif program yang baik untuk dilaksanakan. Terlebih Kota Sabang ini adalah kawasan wisata yang mempunyai karakteristik khusus selain kepulauan.
“Kota Sabang juga memiliki hutan yang harus mendapat perhatian dari pemerintah guna melindungi lingkungan secara maksimal dan berkelanjutan,” ujarnya.
Fernan menyampaikan, Kota Sabang sangat berpeluang menjalankan TAKE, apalagi jika melihat beberapa tantangan ekologi di sana. Sebagai daerah kepulauan yang secara karakteristik berbeda dengan daerah lain di Aceh, maka ini perlu diterapkan.
Kata Fernan, karakteristik permasalahan ekologi di Sabang diantaranya dengan kawasan konservasi laut, dominasi hutan, upaya menjaga sumber air, pengelolaan sampah di level desa, perlindungan wilayah pesisir, serta juga terdapat potensi pertambangan galian C illegal.
Kemudian, lanjutnya, di Sabang terdapat wilayah konservasi, yaitu taman wisata alam laut seluas 2600 hektare (Ha) sesuai SK Nomor 928/KPTS/UM/1982, dan kawasan konservasi perairan pesisir timur seluas 3.207.98 Ha dituangkan dalam SK Men KP Nomor 57/2013.
“Terdapat konservasi pesisir laut, dan juga didominasi kawasan hutan di sebagian wilayah Sabang yang dilindungi,” tutur Fernan.
Fernan menyebutkan, daerah seluas 153 Km2 dengan jumlah penduduk 30 ribu jiwa ini memiliki 18 gampong dari dua kecamatan. Karena itu, sebagai pulau terluar yang memiliki potensi wisata alam, maka inisiatif kebijakan TAKE tersebut akan mampu menjawab tantangan ekologi yang selama ini menjadi hambatan pembangunan disana.
“Kedepan, GeRAK akan menggandeng peran pemerintah pusat melalui kolaborasi The Asia Foundation Jakarta untuk akselerasi insiatif kebijakan sebagaimana tujuan yang diharapkan,” pungkas putra asli Sabang ini. (Ria/s)