Medan — Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golkar Sumatera Utara pada Senin (24/2/2020) yang dibuka Ahmad Doli Kurnia Siregar, dituding cacat hukum karena tidak dibuka oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Aziz Syamsuddin sesuai mandat dari Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
“Musda yang sudah dibuka Ahmad Doli itu cacat hukum. Karena mandat dari Ketum untuk saya yang seharusnya membuka Musda sesuai hasil rapat terbatas tadi malam di rumah Ketum,” ujar Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar, Aziz Syamsuddin, Senin (24/2/2020).
Dijelaskan Aziz, saat ini dia sedang mempersiapkan keberangkatannya ke Medan untuk membuka acara Musda X Partai Golkar Sumut sambil menunggu surat mandat dari Ketum.
“Saya menunggu surat mandatnya ini untuk berangkat ke Medan melaksanakan Musda. Mungkin sore atau malam ini saya berangkat,” ucapnya.
Menurutnya, rencana Musda Partai Golkar Sumut memang belum diketahui pasti tanggal penyelanggaraannya. “Bisa besok atau lusa, yang pasti maksimal sudah harus dilaksanakan tanggal 5 Maret 2020,” ungkapnya.
Ditanya terkait Musda Partai Golkar Sumut yang telah selesai dibuka Ahmad Doli, Aziz mengatakan tidak menganggap Musda itu ada dan karena tidak sesuai dengan AD/ART Partai Golkar.
“Silahkan saja Musda itu selesai tapi saya akan tetap menggelar Musda sesuai dengan mandat dari Ketum, atau saya akan tarik ke DPP Musda nya. Saya sudah laporkan ke Ketum dan beliau minta saya selesaikan sesuai hasil rapat internal tadi malam,” kata Aziz.
Dia juga mengaku sudah menghubungi Ahmad Doli tapi belum ada jawaban. “Yang pasti saya tidak mau bersinggungan dengan siapapun tapi tetap akan menjalankan sesuai mekanisme. Kalaupun Musda yang tadi dibuka Doli telah selesai, tapi SK pengurusan nanti di DPP yang mengeluarkan dan kalau DPP menganggap itu tidak sah siapa yang mau mengeluarkan SK?,” tanyanya.
Sementara saat dikonfirmasi ke Ahmad Doli Kurnia Tanjung usai acara Musda X Partai Golkar Sumut, dia mengatakan, acara Musda Sumut sudah sesuai mekanisme dan Petunjuk Pelaksana (Jutlak) Partai Golkar. (sulaiman achmad)
