Banda Aceh (Waspada Aceh) – Layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) terus berkembang dan tak kalah dengan bank konvensional. Meski menerapkan prinsip perbankan syariah, gabungan bank syariah plat merah ini juga melayani trade service.
“Di sini ingin saya sampaikan juga bahwa BSI juga melayani namanya trade service untuk transaksi internasional kebutuhan ekspor impor. Letter of credit atau LC, kemudian surat kredit berdokumen dalam negeri atau SKPDN dan bank garansi,” kata CEO Region I Aceh, Wisnu Sunandar, dalam paparannya di acara Media Gathering, Kamis (7/7/2022), di kantor BSI Region I Aceh, Merduati, Banda Aceh.
Wisnu mengatakan, transaksi trade service saat ini terus bertambah dan dia memiliki tim sendiri yang melayani itu. Salah satunya, dilayani di BSI Area yang lokasinya berada di depan Masjid Raya Baiturrahman.
“Transaksi terus bertambah. Lokasi BSI Area, depan Masjid Raya. Kalau ada kawan-kawan media atau pelaku usaha butuh transaksi ekspor impor, bisa kita layani. BSI saat ini sudah menjadi bank devisa,” ujarnya.
Wisnu pun memastikan jika selama ini transaksi dilakukan di Medan, sekarang sudah bisa dilayani di Aceh. Apalagi, jika transaksi dilakukan di Aceh maka otomatis akan menjadi devisa bagi Pemerintah Aceh.
“Kalau selama ini transaksi di Medan. Sekarang kita bisa kok di Aceh,” ungkapnya.
Apalagi saat ini BSI memiliki program-program khusus untuk melakukan trade service di BSI. Sampai saat ini, trade service telah melayani ekspor kopi di Takengon, kemudian ada pula ekspor ikan.
“Kita berikan program-program khusus yang melakukan trade service di BSI. Ada beberapa pelanggan di Takengon, ekspor kopi itu pakai BSI. Kemudian ekspor ikan, ada juga,” tegasnya. (sulaiman achmad)
