Banda Aceh (Waspada Aceh) – Praktisi Pertanian Aceh Muslahuddin Daud mengatakan, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh perlu memberikan pengetahuan budidaya pertanian bagi para petani di Aceh.
Menurutnya pengetahuan seperti itu sangat menentukan produktivitas sektor pertanian di masa yang akan datang. “Karena apapun cerita dalam hal penanaman harus dibarengi dengan keahlian. Tidak bisa lagi dilakukan secara tradisional melainkan melalui mekanisasi,” kata Muslahuddin, Senin (31/10/2022).
Menurut Muslahuddin, bila Distanbun berhasil memberikan pengetahuan dimaksud maka bukan tidak mungkin tercipta suatu ekosistem yang menjadikan petani sebagai pemain kunci dalam hal pertumbuhanan ekonomi.
“Dan pada suatu saat akan menjadi lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran di Aceh,” ujarnya.
Di sisi lain, salah satu yang seharusnnya sangat diperhatikan pemerintah adalah tentang hasil panen bawang merah di Aceh. “Selama ini kita tau kebun bawang Aceh sangat luas tapi masih saja belum bisa memproduksi bawang secara maksimal,” ujarnya.
Masyarakat masih memesan bawang dari luar daerah untuk kemudian dijadikan sebagai kebutuhan lokal. “Yang saya ingin bagaimana caranya Dinas Pertanian bisa memikirkan hal ini, berapa persen petani bawang bisa penuhi kebutuhan lokal,” katanya.
Ini karena bawang merupakan satu komoditi yang berpengaruh besar terhadap laju inflasi. “Sederhana saja kita lihat ada pengaruh inflasi di situ,” ujarnya.
Oleh karena itulah dia berharap agar Distabun bisa melakukan kinerja lebih dalam di sektor itu. “Kalau bisa kita tidak lagi beli dari luar,” tutupnya. (**)
