Kamis, Mei 2, 2024
Google search engine
BerandaSulit Dapatkan BBM, Puluhan Emak-emak Demo Kantor Pertamina

Sulit Dapatkan BBM, Puluhan Emak-emak Demo Kantor Pertamina

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Akibat terjadi antrean panjang di seluruh SPBU di Aceh, puluhan emak-emak berdaster demo Kantor Pertamina Aceh di Banda Aceh, Senin (9/1/2023).

Berdasarkan pantauan Waspadaaceh.com, emak-emak datang dengan membawa poster, peralatan masak, seperti wajan, centong serta sayur-sayuran. Emak-emak ini memaksa masuk ke dalam kantor akibat tidak ada perwakilan dari Pertamina yang menjumpainya setelah berjam-jam berorasi.

Koordinator Lapangan Yulindawati, mengatakan, aksi unjuk rasa dilakukan, karena permasalahan keterbatasan pasokan BBM subsidi ke SPBU-SPBU yang menyebabkan antrean pengisian BBM subsidi.

“Antrean terjadi dari sebelum BBM subsidi tiba di SPBU sampai dengan BBM habis. Bahkan banyak kendaraan yang sudah lama antre namun pada saat giliran pengisian BBM subsidi sudah habis,” ucap Yulindawati.

Selain harganya naik, kondisi ini juga menurutnya semakin membuat masyarakat terjepit serta diperparah dengan adanya pembatasan kouta pendistribusian BBM. Dia menuntut stabilitas kesediaan BBM di Aceh sampai tidak ada lagi pembatasan pendistribusian.

“Jika tidak mampu mengatasi permasalahan ini kami meminta Menteri ESDM untuk mencopot pimpinan Pertamina wilayah Aceh,” tegasnya.

Selain unjuk rasa di Kantor Pertamina Aceh, emak-emak juga berencana melanjutkan aksi unjuk rasa di Kantor DPRA. Mereka meminta kepada Komisi II DPRA untuk bersikap tegas terhadap aturan-aturan yang dibuat oleh Pertamina dan Pemerintah Aceh, karena dianggap merugikan masyarakat.

Usai di depan DPRA, mereka juga tetap melanjutkan aksi di Kantor Gubernur Aceh, dengan tujuan nenuntut Pj Gubernur Aceh untuk mencabut surat edaran No : 543/21981 tentang pengendalian distribusi jenis BBM tertentu (bio solar) di wilayah Aceh.

Selain permasalahan BBM, emak-emak juga menyuarakan gas elpiji 3 kilo yang semakin mahal dan langka. Dalam hal ini mereka menganggap pangkalan bermain sehingga mereka meminta kepada pihak terkait supaya ada penertiban. (*)

Waspada Aceh on TV

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER