Minggu, Mei 5, 2024
Google search engine
BerandaInforial Pemerintah AcehSekda Aceh Dampingi Komisi IX DPR RI Kunker ke RSUDZA

Sekda Aceh Dampingi Komisi IX DPR RI Kunker ke RSUDZA

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Bustami Hamzah, didampingi Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Isra Firmansyah dan Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif, mendampingi rombongan Komisi IX DPR RI, saat melakukan kunjungan kerja ke RSUDZA, Minggu sore (16/7/2023).

Direktur RSUDZA Isra Firmansyah, dalam pemaparannya menjelaskan sejumlah data dan informasi kepada rombongan Komisi IX DPR RI, mulai dari sejarah singkat, prestasi serta kendala dan tantangan di rumah sakit yang berstatus sebagai rumah sakit pendidikan itu.

Direktur RSUDZA menjelaskan, pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit ini, rata-rata mencapai 103 pasien per hari, sementara daya tampung IGD hanya 40 tempat tidur saja.

“Keterbatasan daya tampung dengan jumlah pasien yang datang setiap hari di IGD ini, membuat kita harus bekerja ekstra pak. Namun kami tetap berprinsip tidak boleh ada pasien yang ditolak, tetap harus kami terima dan harus kami layani,” ujar Isra.

Selain itu, Dr Isra juga menjelaskan keterbatasan mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI) di RSUDZA juga menjadi kendala.

“MRI kita ini pengadaan tahun 2009 pak. Kemampuan merekam per harinya itu hanya 30, sementara pasien yang membutuhkan perekaman di MRI sangat banyak. Hal ini mengakibatkan antrean MRI di RSUDZA hingga Agustus pak, sedangkan antrean CT Scan itu hingga 26 Juli,” ujar Isra.

Usai mendengarkan pemaparan, salah seorang anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Ansory Siregar mengingatkan salah seorang Dirjen Kementerian Kesehatan untuk memberikan satu unit alat MRI untuk RSUDZA.

“Pak Dirjen, tolong alokasikan satu unit MRI untuk RSUDZA. Kasihan masyarakat, sebagaimana penjelasan dari pak Direktur tadi, bahwa lama antrean MRI hingga Agustus,” ucapnya.

Bayangkan berapa biaya yang harus ditanggung keluarga pasien selama masa antre dimana mereka menginap. Jadi dia berharap kepada Dirjen, kalau tidak bisa tahun ini, maka tahun 2024 MRI tersebut sudah harus ada di ZA.

“Ya anggap saja hadiah dari kunjungan Komisi IX ke Aceh,” ujar Ansory, yang diamini oleh sejumlah anggota DPR RI lainnya.

Usai pertemuan dan mendengar pemaparan dari Direktur RSUDZA, rombongan Komisi IX DPRI meninjau sejumlah ruang di rumah sakit tersebut. Di antaranya ruang IGD dan sejumlah ruang rawat inap. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER