Kamis, Mei 2, 2024
Google search engine
BerandaOpiniPlt Gubernur Aceh: Harian Waspada Tetap Eksis Lintasi Era Revolusi hingga Industri...

Plt Gubernur Aceh: Harian Waspada Tetap Eksis Lintasi Era Revolusi hingga Industri 4.0

Bismillahirahmanirrahiim,
Assalamu’alaikum Warahmatullah hi wabarakatuh.

Pertama-tama, atas nama rakyat dan Pemerintah Aceh, izinkan saya mengucapkan Selamat Ulang tahun ke-72, kepada Harian Waspada, yang terbit di Medan, Sumatera Utara, pada 11 Januari 1947. Saya mengenal Waspada sebagai salahsatu surat kabar tertua di Indonesia yang terbit di Sumatera, dan terus menerus terbit tanpa jeda, melintasi berbagai era, mulai dari zaman revolusi pasca kemerdekaan, zaman orde lama, orde baru, hingga pada hari ini di era industri 4.0. Dimana kita menghadapi tantangan baru globalisasi dan digitalisasi media.

Rekam jejak Harian Waspada yang panjang, nyaris seusia Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini, membuktikan bahwa Waspada adalah sebuah media yang tangguh, dipercaya, kredibel dan telah menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia, khususnya sejarah dunia pers dan pembangunan nasional. Tanpa ketangguhan, kepercayaan dan manfaat bagi masyarakat serta negara, tidak mungkin Waspada bisa bertahan sampai sejauh ini, melawan segala tantangan zaman yang tidak semua institusi media mampu melewatinya.

Kita mencatat betapa banyak surat kabar, majalah, dan berbagai lembaga penerbitan lainnya, menyerah di tengah jalan dan hanya tinggal kenangan saja, karena digerus persaingan yang keras. Namun Harian Waspada telah menunjukkan eksistensinya sebagai “pemenang”, sebagai “champion” dalam dunia penerbitan pers, khususnya di Wilayah Sumatera bagian Utara.

Bagi kami di Aceh, Waspada juga memiliki arti penting yang tidak kalah bersejarahnya. Bagi generasi sebelum tahun 90-an, Waspada adalah media massa utama yang menjadi bacaan semua kalangan, baik keluarga maupun lembaga-lembaga pemerintahan dan swasta. Waspada telah menjadi rujukan utama informasi serta edukasi bagi orang Aceh pada masa-masa tersebut.

Meskipun setelah tahun 90-an masyarkat Aceh kemudian memiliki media massa besar yang terbit di Banda Aceh, ternyata Waspada tetap mampu bertahan dan memiliki pembaca setianya sendiri hingga hari ini. Oleh karena itu, dapat dikatakan Waspada memang telah mendapat tempat dan menjadi bagian dari sejarah masyarakat Aceh. Harian Waspada juga telah menjadi mitra pembangunan Pemerintah Aceh dalam bidang informasi dan komunikasi massa pada priode yang cukup panjang.

Saya yakin, di masa depan, Harian Waspada masih akan terus berkembang, meskipun tetap harus menghadapi tantangan yang sangat berat. Di era industri 4.0., dimana semua aktifitas kehidupan sehari-hari mulai banyak dijalankan oleh kecerdasan artifisial atau “artificial intelligent – (AI)” melalui digitalisasi media, globalisasi jaringan data, pemanfaatan robot, aplikasi program digital dan seterusnya, media massa cetak seperti Harian Waspada dituntut untuk melakukan reposisi. Misalnya mengembangkan media online, yang sudah mulai berkembang.

Tantangan lainnya adalah meluasnya penggunaan gadget dan aplikasi media sosial yang sekarang ini telah menimbulkan “virus baru” bernama “hoax”. Jika selama ini arus informasi terkontrol pada satu pusat, maka saat ini setiap pemilik gadget dapat dengan mudah memproduksi berita, lalu menyiarkannya sendiri tanpa ada mekanisme sensor yang ketat.

Hasilnya, setiap hari kita banyak menerima serangan berita palsu, bahkan bernuansa fitnah yang juga dengan mudah diterima oleh publik tanpa verifikasi. Dalam konteks ini, Harian Waspada ditantang untuk tetap menjadi media terbaik, terpercaya, professional, beritegritas dan bermoral, jika ingin tetap bertahan melintasi zaman.

Selanjutnya, saya berharap agar Harian Waspada dapat terus menjaga kepercayaan dan reputasi baik yang selama ini telah dimilikinya. Harian Wasapada dapat berperan sebagai “jembatan” kemitraan serta penyambung lidah informasi antara Aceh dan Sumatera Utara, dalam dunia bisnis dan kebudayaan.

Aceh dan Sumut adalah dua propinsi tetangga dekat yang dapat dikatakan “bersaudara”. Intensitas arus barang dan jasa diantara kedua propinsi selama ini sangat tinggi, demikian juga dinamika sosial dan budayanya juga sangat kuat. Dalam kondisi inilah Waspada harus menjadi mitra yang strategis. Apabila hal ini dapat dijaga dan dirawat maka kehadiran Harian Waspada di Aceh, akan semakin bermakna dan tidak akan pernah lekang dimakan zaman.

Sekali lagi saya ucapkan, Selamat Ulang Tahun ke-72 Harian Waspada Medan.

Dirgahayu, Wassalam,

Ir. Nova Iriansyah, M.T.
(Plt., Gubernur Aceh)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER